Rabu, 06 Mei 2015

GELIAT BARANG BEKAS DI CIHAURKUKU

Antapani

Baru pertama kalinya saya mendengar nama daerah cihaurkuku.Padahal lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal saya. Disana ada beberapa lapak barang bekas, tapi saya tertarik untuk datang ke lapak yang satu ini. Pemiliknya namanya Pak Endih, ternyata masih muda orangnya. Ketika kesana Pak endih sedang ada di lapak sendirian mengerjakan sortir barang bekas yang masuk.

Sepertinya pak endih sedang santai tidak terlalu sibuk karena saat saya datang jam menunjukan pukul 12.10 waktu jam istirahat. Alhamdulillah saya di terima dengan baik dan di persilahkan untuk duduk di kursi miliknya. Suasana lapak yang cukup rapih beda dengan lapak - lapak sebelumnya yang pernah saya kunjungi.


Pa Endih mengelola lapak ini bersama istrinya. Di tengah menjamurnya usaha penampungan barang bekas di wilayahnya, Tidak menyurutkan semangat untuk tetap berjuang dengan usaha yang telah lama di jalani nya.
Tampak depan lapak milik Pa Endih
Lapak yang berlokasi di jalan kampung cihaurkuku Rt 01 Rw 01 kel. antapani wetan kec.antapani Kota Bandung, Buka setiap hari mulai jam 08.00 - 17.00 wib.
Barang bekas yang di terima di sini Terdiri dari

duplex - kg - Rp 500
plastik - kg - Rp 1100
kardus - kg - Rp 1100
koran - kg - Rp 1500
arsip - kg - Rp 1500
almunium - kg - Rp 8500
kresek - kg - Rp 700
botol plastik - kg - Rp 3000

Kondisi barang yang di terima dalam keadaan rusak sebagian dan rusak. Sistem pengumpulan materi di sini Dropping point dan bisa di ambil ke tempat.Menurut Pa Endih barang bekasnya tidak bisa stabil apalagi jika menjelang lebaran tiba harganya cenderung mengalami penurunan. Tambah lagi dengan masuknya barang bekas impor yang terus memborbardir negara ini, Tegasnya".

Koran bekas yang tersusun rapi

Tembaga hasil sortiran

Botol kaca

Dus bekas
 
Usaha yang telah berdiri sejak Tahun 2013 ini terus semakin berkembang. Pa Endih sekarang memperkerjakan pegawai 8 orang, yang setiap harinya keliling untuk membeli barang bekas milik warga. Setiap pegawai di beri modal Rp.300.000. Alasan Pa Endih menggunakan pengumpulan materi dengan sistem jemput bola istilahnya karena di lapaknya tidak menerima barang bekas dari pemulung. Alasannya barangnya sering tidak jelas," katanya. Kini lapaknya juga sudah memiliki mobil pick untuk antar jemput barang bekas dengan skala besar.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar