Rabu, 24 Juni 2015

BANK SAMPAH UNTUK PENDIDIKAN

Sarijadi, Bandung

Namanya mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pecinta lingkungan hidup di kawasan sarijadi. Berdiri di tengah hiruk pikuk keadaan kota bandung. Pepeling ternyata bukan sekedar slogan, Tapi nama ini mempunyai kepanjangan yang berarti Pendidikan dan pengelolaan Lingkungan ( PEPELING).


Berawal dari rasa Prihatin terhadap kondisi lingkungan kota bandung membuat Bapak Dudi Ismayadi dan istrinya berinisiatif mendirikan Bank sampah yang di beri nama PEPELING." Maksud dari berdirinya bank sampah tersebut bukan untuk mencari keuntungan semata, karena panggilan hati melihat kondisi persampahan saat ini",ujar Pak dudi.


Jiwa sosial yang di miliki pasangan suami istri ini ternyata belum begitu bisa menggugah hati masyarakat di kawasan sarijadi. Beberapa kali mendapatkan penolakan atau merendahkan dirinya tidak membuat mundur langkahnya untuk tetap bisa berkontribusi bagi masyarakat sekitar.


Tahun 2009 awal dari berdirinya Bank sampah Pepeling. Kepercayaan masyarakat seiring berjalan waktu mulai tumbuh. Di mulai satu persatu menjadi nasabahnya. Pertama memulainnya bank sampah ini beroperasi di rumah orang tua Pak Dudi.Mempunyai 84 nasabah dengan sistem kelola yang baik, berbeda dengan bank sampah pada umumnya. Hal yang membedakan dari bank sampah ini dari segi inovasi. karena di dukung dengan ilmu pengetahuan masalah lingkungan yang di miliki Pak dudi.

Sebelumnya Pak Dudi aktif di berbagai Lsm yang bergerak di masalah lingkungan. Sang istri pun mempunyai minat yang sama, jadi keduanya terbilang cukup kompak. Di kelola secara bersamaan membuat bank sampah Pepeling semakin di kenal. Awalnya hanya di kenal di kelurahan sarijadi, namun sekarang keberadaannya cukup di kenal luas masyarakat kota bandung bahkan jawa barat.


Inovasinya yang di ciptakan Pak dudi mengantarkannya di kenal masyarakat. Panggilan untuk menjadi narasumber di berbagai acara hingga kerja sama bersama perusahaan swasta dan kecamatan setempat. salah satu inovasi yang cukup heboh saat itu adalah berdirinya PAUD. Mungkin terdengarnya hanya biasa saja , namun PAUD di sini iuran spp nya menggunakan sampah. Saat itu menjadi pelopor iuran sampah untuk Pendidikan. Dengan sistem jemput bola pada nasabahnya ini yang membuat nilai lebih untuk pelayanan. Sampah yang di terima di sini tidak hanya di jual ke bandar tapi ada yang di daur ulang menjadi berbagai barang yang bernilai, contohnya seperti di bawah ini.


Hiasan dinding yang terbuat dari bungkus minuman sachet

Tas belanja yang terbuat dari sampah minuman gelas plastik

Tempat pensil yang terbuat dari koran bekas







 
Dari inovasi situlah Beberapa daerah berminat jadi Bank sampah binaan di bawah Pepeling. Bukan hanya sampai di situ pergerakan Pepeling untuk membangun kesadaran masyarakat.Beberapa sekolah dan Paud di kota bandung di ajak kerjasama untuk menjadi salah satu nasabahnya. Ternyata dari semua itu memberikan respon yang cukup positif. Meski dengan keterbatasan lahan yang yang di tempati Pepeling tidak membuat pasangan suami istri ini patah arang.Sekarang Pepeling menempati rumah kontrakan yang di jadikannya Bank Sampah dan PAUD. Lokasinya berada di Perum sarijadi Blok 6 no 32 RT 07 RW 03 kel. sarijadi Kec. sukasari Kota Bandung.

Akhir pertemuan
Harapan dari Pak Dudi adanya Peran aktif masyarakat dan pemerintahan Setempat untuk mensosialisasikan keberadaan Bank sampah serta Program Program untuk mengatasi masalah persampahan. Serta adanya Perhatian untuk lahan bagi keberadaan Bank sampah.  

Hasil dari pertemuan kali ini saya mendapatkan banyak ilmu serta motivasi untuk tetap mencintai lingkungan kita. Semangat itu harus tetap tumbuh selama Bumi ini membutuhkan Peran kita.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar