Selasa, 05 Mei 2015

PEMULUNG YANG KINI MENJADI BANDAR BARANG BEKAS

Siapa sangka....
Jangan heran juga....

Bandung sore itu tampak cerah jalanan antapani juga tidak terlalu ramai. Seperti di beri jalan yang mudah perjalanan ke bandar barang bekas RR MANDIRI. Sebelumnya hari kemarinnya saya datang untuk mewawancarai. Namun melihat keadaan lapak yang sedang ramai dan sibuk, membuat niat saya ini harus di urungkan dengan tujuan supaya tidak mengganggu Pa Maman sebagai pemilik lapak dan sesi wawancara juga nanti bisa berjalan lancar. Pa Maman memberi kesempatan saya wawancara pada sore hari setelah lapak akan tutup, Sekitar jam 17.00 wib.

Akhirnya saya datang tepat waktu 5 menit lebih cepat dari janji bertemu Pa maman, tapi aktifitas di lapak belum juga selesai masih sibuk dengan bongkar muat barang. Saya putuskan untuk menunggu sampai aktifitas benar - benar tenang. Setelah menunggu hampir 15 menit, Beberapa Pegawai RR Mandiri mulai beres - beres menandakan aktifitas di lapak sudah hampir selesai. Akhirnya Pa maman memanggil saya untuk masuk sembari memberikan tempat duduk.

Tepat di depan pintu kantornya Pa maman duduk di lantai, saya juga ikut untuk tidak duduk di kursi untuk menghargai orang yang lebih tua.

Tampak Depan Lapak
Awal cerita Pa Maman bercerita cikal bakal berdirinya Lapak ini pada Tahun 1992. Sebelumnya beliau dan sang Istri menjalani pekerjaan menjadi pemulung sekitar 7 tahun. Karena ada masukan dari rekan pemulung untuk membuka lapak pada saat itu, membuat Pa Maman mencoba untuk memulainya. Tapi Pa maman sempat bilang kepada rekannya ga mungkin buka lapak karena butuh modal yang cukup besar. Sambil berbicara sama istrinya untuk merumuskan rencana ini. karena sadar Pa Maman bukan lahir dari keluarga mampu dari segi ekonomi. Singkat cerita kata Beliau sang Bibi yang saat itu memberi pinjam modal uang Rp. 75000 membukakan jalannya memulai usaha barang bekas.

Seiring berjalannya waktu usahanya terus mengalami kemajuan yang cukup cepat. Akhirnya saat itu Pa Maman memutuskan untuk memperkerjakan pegawai sebanyak 5 orang. Meski sudah ada pegawai bukan berarti Pa maman meninggalkan profesi lamanya sebagai pemulung. Setiap hari bersama sang istri tetap menjalani pekerjaan memulungnya. Hanya pasangan suami istri ini pulang pada jam 12.00 siang untuk memberi kesempatan menimbang barang bekas.Menurut Pa Maman mengenal limbah ini sejak kecil ketika masih tinggal di jati handap karena berdekatan dengan TPS di cikadut, Bandung.

Ketika pasangan ini di karunia anak pertamanya barulah Pa Maman memutuskan untuk standby di lapak miliknya bersama sang istri dengan pembagian tugas masing - masing. Istrinya di beri tugas untuk mensortir barang dan Timbangan sendiri menggunakan Timbangan gantung supaya memudahkan Istri Pa maman bekerja dan tetap memperhatikan buah hatinya.

Di lapak "RR MANDIRI" ini menampung barang bekas diantaranya :
                   Jenis material                             
1. Kertas                           : Rp 1800/kg
2. Besi                              : RP. 2700/kg
3. Logam                          : Rp.
4. Botol kaca                    : Rp. 800/pcs
5. Botol Plastik Bersih     : Rp. 4500/kg
6. Plastik emberan           : Rp. 3300/kg
7. Kresek                         : Rp. 700/kg
8. Dus                              : Rp. 1900/kg
9. Duplex                         : Rp. 700/kg
10. Arsip                          : Rp. 2000/kg

Suasana di lapak

kondisi material yang di terima di tempat ini rata - rata rusak.
sistem pengumpulan materinya Dropping point dan bisa di ambil dengan min. net
Bagi yang akan menyalurkan barang bekasnya ke RR MANDIRI berikut lokasi lengkapnya
Jalan. Antapani kamp. sukapura RT 01/06 kel. antapani kulon kec. antapani ( 50 m dari komp.setra dago) jam operasional senin - sabtu ( 08.00 - 17.00 wib ) minggu tutup
Sekarang Lapak ini telah berkembang dan mempunyai 12 orang pegawai.







                                                                                                       
  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar