Rabu, 26 Agustus 2015

BABAK BARU PENGELOLAAN SAMPAH



Baru saja di bentuk sekitar tiga bulan yang lalu, tepatnya di awal tahun 2015. Bank sampah yang namanya di ambil dari nama cukup bagus yaitu bank sampah harapan sejahtera. Kini di kota Bandung bertambah satu lagi bank sampah. Meski berlokasi di tempat yang terbilang kecil tidak membuat warganya  rendah diri. Waktu saya berkesempatan berkunjung ke tempatnya yang berlokasi di jl.cidurian utara gg. emtoh RT 02/07 kel.padasuka kec.cibeunying kidul Kota Bandung. Saya awalnya kebingungan dengan lokasinya, tapi berkat nanya kepada seorang bapak yang sedang mengecat kantor serba guna saat itu, Alhasil saya bisa bertemu dengan Bapak Ucang  sebagai ketua bank sampah harapan sejahtera sekaligus sekertaris RW setempat.


waktu pertama kali mendengar kata bank sampah warga di jalan cidurian belum semuanya tahu.Di bantu oleh Pak sugiri selaku penasihat  bank sampah harapan sejahtera ,kini beberapa warga mulai familiar dengan nama itu.
inilah suasana di Bank sampah harapan sejahtera





Dengan kondisi tempat yang belum memadai bisa di bilang sederhana, Pak Ucang selaku salah satu pengurus selalu semangat mengingatkan warganya untuk ikut berpartisipasi dengan adanya keberadaan bank sampah.Sekarang nasabah yang terdaftar sudah mencapai 30 orang, karena keberadaannya yang belum lama dan masih belum stabil jam operasional dan pengelolaannya, untuk sementara  Bank sampah di sini buka setiap hari senin dan kamis mulai pukul 07.00 - 13.00 wib. 

BERDAYA LEWAT BANK SAMPAH

Hidup di kota besar bakal mendapat banyak tantangan. Biasanya kita bakal menemui hal - hal yang mengganggu aktifitas sehari hari, seperti kemacetan yang sering kali di temui, belum lagi di tambah polusi udara, itu kalau di lihat dari kondisi jalanan kota besar saat ini.

Ada hal lain yang saat ini menjadi isu di masyarakat. Sampah! nama yang satu ini seperti tidak ada habisnya, kerap kali masalah yang muncul dari sampah ini banyak. Keresahan masyarakat akan hadirnya sampah belum juga bisa di atasi dinegeri ini untuk sementara ini. Banyak upaya yang di lakukan oleh individu di masyarakat maupun kelompok. Pemerintah sendiri pun tidak diam untuk urusan ini. Setiap pemerintah daerah ramai ramai membuat program penganggulangan sampah.

Mungkin dari sekian gerakan yang muncul di masyarakat, salah satunya adalah Bank sampah. Entah pertama kali muncul dari mana nama ini seakan booming di masyarakat perkotaan sekarang. Kota Bandung untuk tahun 2015 sendiri sudah banyak bermunculan bank sampah di skala RW.

Salah satunya di RW 08 kelurahan dago, di akhir tahun 2013 hadir bank sampah yang dikelola oleh kelompok ibu - ibu. Bertempat di kediaman ibu Sri Wahyuni sebagai ketua Bank sampah RW 08. Berawal dari obrolan santai saat itu bersama hijau lestari, akhirnya program yang di canangkan hijau lestari mendirikan unit bank sampah skala RW di kota Bandung mulai terwujud, salah satunya di RW 08 ini. Meski dengan keterbatasan tempat Bank sampah ini tetap berjalan, dan akan membuka cabang baru untuk di tempat lain.



Bank sampah RW 08

Antusias warga sekitar RW 08 dago ini patut di acungi jempol karena komitmennya untuk mengurangi sampah tetap di jalankan. Nasabah disini baru datang dari warga asli Rw 08 belum ada yang bergabung dari luar wilayahnya. Padahal menurut pengelolanya tidak menutup bagi warga dari mana pun yang ingin bergabung sebagai nasabah. barang yang di terima di sini diantaranya  Seperti pada umumnya Bank Sampah di sini juga menerima sampah dari berbagai macam jenis misalnya besi, logam, kuningan, plastik, tembaga, kertas, dus dan dupleks.




hasil dari setoran warga setiap 2 minggu sekali akan langsung di jemput dari pihak hijau lestari untuk di pilah kemdian. Pembagian hasil tabungan warga akan di bagikan setiap menjelang hari Raya idul fitri.
Bagi masyarakat yang ingin bergabung menjadi nasabah bank sampah di RW 08 dago bisa datang langsung ke alamat jalan kanayakan dalam no 6 RT 05/08 kel dago kec. coblong.


USAHA BU LASTRI UNTUK LINGKUNGAN TIDAK PERNAH PADAM


Upaya menanggulangi persampahan kota ini berbeda beda caranya, Salah satunya yaitu dengan di bentuknya bank sampah. Namanya akhir akhir ini sudah mulai akrab di telinga masyarakat kita. Mungkin sebagian kota besar di indonesia sudah bisa di temui yang namanya bank sampah. Mulai dari skala kecil hingga yang telah mempunyai prestasi di kotanya.

Menabung dengan sampah, kata kata yang cukup menarik bagi masyarakat kita. Biasanya menabung itu uang tapi sekarang ada tren baru sampah bisa menghasilkan uang. Sampah yang di tabung bukan sembarangan sampah, tapi sampah yang telah di pilah. Karena tujuan adanya bank sampah itu sendiri bukan sekadar mengikuti tren, tapi sekalian mengedukasi masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangganya. Harapan seiring berdirinya bank sampah adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat di  lingkungan sekitarnya.

Setiap bank sampah di mana pun selalu mempunyai tempat untuk menyimpan hasil setoran sampah dari nasabahnya, tapi berbeda dengan yang di alami oleh bank sampah setia mandiri . Berdiri sejak 2015, waktu itu masih belum menggunakan istilah bank sampah dan sekarang sudah mempunyai nama yang cukup menarik. Namun yang membuat beda dari bank sampah di sini yaitu belum mempunyai tempat yang tetap untuk mengelola bank sampahnya. Tempat untuk meyimpan sampah nya pun belum punya, Semua itu tapi tidak membuat warganya berkecil hati untuk tetap menyelamatkan keberadaannya supaya tetap ada.

Sejak berdirinya awal tahun 2015 lalu, keberadaan bank sampah ini cukup menarik perhatian warga di sekitar kelurahan padasuka. Anggotanya kini sudah mempunyai 10 orang nasabah yang sebagian adalah warga sekitar. Meski masih mempunyai kendala tempat waraganya tidak memepermasalahkannya. Sang pencetus ide berdirinya bank sampah ini yaitu ibu sulastri tidak kehabisan akal akan hal ini. Upayanya untuk menumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan sekitar terus di jalankan. Hal yang di lakukan beliau adalah memanfaatkan lahan pinggir jalan sebagai tempat para nasabah menyetorkan sampahnya. Apabila nasabah dan sampah yang di setor banyak maka rumah pribadinya yang akan menjadi tempat penampungan. Bagi bu lastri tidak masalah jika rumahnya di jadikan tempat menampung sampah warga. inilah gambaran tempat warga biasa menyetorkan sampah hasil pilahannya.



kediaman Rumah Bu Sulastri




sampah plastik setoran warga




Bank sampah ini di beri nama Bank sampah Neglasari Makmur. Pengelola di sini masih mengandalkan ibu - ibu pkk. Ternyata keberadaan bank sampah di sini juga di dukung oleh bengkel otomotif yang ada di sekitar wilayah mereka. Salah satu dukungannya yaitu memberikan limbah yang di hasilkan bengkel otomotif tersebut secara cuma - cuma. Bu sulastri bersama rekan rekannya tidak ada niatan untuk mencari untung dari kegiatannya mengelola bank sampah. Salah satu contohnya ketika menjelang Hut RI 17 agustus, ketika teman - teman dari karang taruna ingin mengambil jatah limbah di bengkel otomotif yang biasa di berikan ke Bank sampah, bu Sulastri dengan senang hati memberikan jatahnya itu untuk keperluan acara Hut RI di wilayahnya itu. Seperti pada umumnya Bank Sampah di sini juga menerima sampah dari berbagai macam jenis misalnya besi, logam, kuningan, plastik, tembaga, kertas, dus dan dupleks.

Kontribusi Bu Sulastri tidak hanya sampai di pengelolaan bank sampah saja, tapi tanpa rasa gengsi di benaknya setiap ada sampah yang terlihat di depan matanya akan selalu di ambilnya dan di simpan di tempat sampah. Bu sulastri juga sebagai penggerak Gerakan pungut sampah di wilayah RW 04 Padasuka. Sosialisasi masih di gunakan beliau untuk menyampaikan pesan kesadraan terhadap lingkungan.

 Bagi masyarakat yang tertarik menjadi nasabah di Bank Sampah Neglasari makmur bisa datang setiap hari jumat mulai pukul 09.00 - 12.00 wib. jalan neglasari selatan no 33 Rt 07/04 kel. padasuka Kec. cibeunying kidul.

IBU - IBU RAJIN MENABUNG DI BANK SAMPAH

Hidup di kota besar bakal mendapat banyak tantangan. Biasanya kita bakal menemui hal - hal yang mengganggu aktifitas sehari hari, seperti kemacetan yang sering kali di temui, belum lagi di tambah polusi udara, itu kalau di lihat dari kondisi jalanan kota besar saat ini.

Ada hal lain yang saat ini menjadi isu di masyarakat. Sampah! nama yang satu ini seperti tidak ada habisnya, kerap kali masalah yang muncul dari sampah ini banyak. Keresahan masyarakat akan hadirnya sampah belum juga bisa di atasi dinegri ini untuk sementara ini. Banyak upaya yang di lakukan oleh individu di masyarakat maupun kelompok. Pemerintah sendiri pun tidak diam untuk urusan ini. Setiap pemerintah daerah ramai ramai membuat program penganggulangan sampah.

Mungkin dari sekian gerakan yang muncul di masyarakat, salah satunya adalah Bank sampah. Entah pertama kali muncul dari mana nama ini seakan booming di masyarakat perkotaan sekarang. Kota Bandung untuk tahun 2015 sendiri sudah banyak bermunculan bank sampah di skala RW.

Salah satunya di RW 06 kelurahan dago, di akhir tahun 2013 hadir bank sampah yang dikelola oleh kelompok ibu - ibu. Bertempat di kdiaman ibu ling ling sebagai ketua Bank sampah RW 06.




Berawal dari keprihatinan melihat kondisi lingkungan sekitar , ibu ibu di sini tergerak untuk membantu mencarikan solusi penanganan sampah. Di bantu oleh kelompok hijau lestari akhirnya ibu - ibu di sini mau bergerak dan mensosilaisasikan programnya ke masyarakat di sekitar RW 06 dago. Bukanlah perkara yang mudah untuk menggerakan masyarakat dan mengajak sadar hidup berwawasan lingkungan.


Beranggotakan nasabah yang berjumlah 50 orang sampai tahun 2015 ini, tidak membuat ibu - ibu di sini patah semangat. Konsisten serta komitmennya untuk membantu kondisi lingkungannya terus terjaga hingga kini. Bukan sekadar jadi anggota Bank sampah yang tiap seminggu sekali setor lalu mendapatkan uang pengganti dari hasil menabungnya. Ibu ibu disini mengajak masyarakat untuk menanggulangi permasalahan sampah di mulai dari skala rumah tangga.

Bagi masyarakat yang tertarik untuk menjadi nasabah di bank sampah RW 06 kelurahan dago dapat datang langsung ke alamat jl. lamping situ no 19 RT 06 /06. setiap hari selasa. Setiap hasil setoran sampah warga akan di jual ke pengepul di daerah dago. Setiap nasabah pun kan di beri hak memiliki buku tabungan.

semoga cerita ini bermanfaat bagi saya pribadi dan masyarakat kota bandung pada umumnya.

Selasa, 25 Agustus 2015

JALAN USAHA TERBUKA DARI RONGSOKAN



Kesan pertama yang terlintas dari barang rongsokan adalah sampah, besi karatan, bau dan di jauhi sebagian masyarakat. Sepertinya untuk sekarang ini bagi sebagian masyarakat justru rongsok menjadi peluang usaha. Konsumsi masyarakat yang terus meningkat seakan membuka peluang usaha di bidang sepertinya kan bertahan lama.

Salah satu yang memanfaatkan barang rongsok sebagai jalan usaha yaitu Bapak Didi. Awalnya menjadi pengepul sudah beliau jalani sejak tahun 2005. lokasi yang beliau pilih waktu pertama kali buka yaitu di jalan rancagoong kota Bandung, tepatnya di kediaman pribadinya.


 Disinilah biasa nya kegiatan sehari hari Pak Didi bersama anaknya menampung barang barang rongsok yang datang dari masyarakat. Setiap hari Pak Didi di bantu 2 orang pegawainya merapihkan barang barang hasil sortiran.Barang yang di tampung di lapaknya diantaranya besi, logam, kertas, plastik, emberan, kuningan, dus. Dari sekian banyak yang ada, mayoritas dus yang banyak di jual oleh masyarakat. Harga rongsokan di sini sama seperti kebanyakan tempat lain juga, naik turun.

Suasana di Lapak Pak Didi






Tumpukan rongsok ini semua adalah hasil sortiran yang nantinya akan di jual kembali ke bandar besar di sekitaran Bandung Raya. jam operasional tempat ini mulai pukul 07.00 - 17.00 wib, setiap hari buka. Bagi masyarakat yang ingin  menjual barang bekas di rumahnya bisa datang langsung ke jalan rancagoong no. 63 RT 06 RW 08 kel. gumuruh kec. batununggal.





JUAL BELI LIMBAH OTOMOTIF

Peluang usaha limbah spare part dan aksesoris kendaraan bermotor saat ini memang menjadi usaha yang menggiurkan bagi banyak orang, lihat saja sekarang jumlah kendaraan bermotor di indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun.Negeri ini masih menjadi magnet bagi usaha otomotif , kebutuhan masyarakat yang tinggi di tambah mudahnya persyaratan untuk memiliki kendaraan bermotor.


Distribusi kendaraan bermotor sekarang ini sudah menyebar ke seantero negeri ini, dari sabang sampai merauke mudah untuk menjumpai dealer dealer motor dan mobil. bagi masyarakat yang kelebihan uang tentunya mudah untuk membeli cash, tapi bagi masyarakat yang belum mampu untuk membeli secara cash pun tidak perlu khawatir dengan hal ini, program kredit murah mulai di canangkan oleh beberapa dealer dealer yang tersebar di hampir seluruh indonesia.


Mudah dan murah saat membeli tidak berbanding lurus nyatanya dengan perawatan saat memiliki kendaraan bermotor, itu tergantung dari si pemilik kendaraan. Karena macam macam cara orang memeperlakukan kendaraan pribadinya.


Sekarang ini banyak orang yang hobi dengan otomotif. Banyak cara yang di lakukan untuk penghobi yang satu ini diantaranya modifikasi kendaraan untuk keperluan kontes ataupun hanya sekadar senang dengan tampilan yang beda untuk kendaraan pribadinya. Biasanya untuk memenuhi hobi ini sampai hingga sesuai yang di inginkan , tidak sedikit uang yang harus di keluarkan. Bagi yang mempunyai kemampuan uang mungkin bisa membeli kebutuhan spare part dan aksesoris untuk memepercantik tampilan kendaraannya di toko - toko otomotif ternama. Namun jangan berkecil hati bagi yang punya persediaan uang yang minim. Dewasa ini mudah menemukan tempat - tempat yang menjual kebutuhan kendraan bermotor yang bekas atau yang biasa di sebut istilahnya limbah otomotif. berikut nama dan tempat yang bisa di kunjungi oleh anda yang senang hunting barang bekas berkualitas di Kota Bandung.

1. KIOS SPARE PART PA ADANG
    Jalan Babakan surabaya kelurahan babakan surabaya kecamatan kiaracondong


























2. KIOS SPARE PART PA DEDI
    Jalan Babakan surabaya kelurahan babakan surabaya kecamatan kiaracondong



























  3. KIOS SPARE PART PA DIDIN
      Jalan Babakan surabaya kelurahan babakan surabaya kecamatan kiaracondong




























   4. KIOS SPARE PART PA DIDIN SAMSYUDIN
       Jalan Babakan surabaya kelurahan babakan surabaya kecamatan kiaracondong



























   5. KIOS SPARE PART NJANG
       Jalan Babakan surabaya kelurahan babakan surabaya kecamatan kiaracondong
























Semua kios ini berada di jalan babakan surabaya tepatnya di bantaran sungai cicadas lama sekitar 50 meter dari smk kencana, apabila menggunakan angkot bisa turun di kawasan jalan soma kiaracondong. Kios disini rata rata menerima jual dan beli barang yang sama, misalnya : body motor, ban bekas, spion, rumah lampu, stang,  shock breaker bekas, spak bor bekas. harga disini terbilang terjangkau mulai dari 100 ribu sampai 500 rb. jam operasional tempat ini mulai 07.00 - 17.00 wib ( setiap hari ) . melalui tempat ini kita bisa mengurangi limbah otomotif yang biasanya di buang begitu saja, Nilai tambah dari itu yaitu bisa menambah uang saku bagi yang niat menjual limbah otomotifnya di sana.

Rabu, 08 Juli 2015

BERDAYAKAN WARGA SEKITAR DENGAN BANK SAMPAH

Berkali kali mencari alamat yang di cari tidak kunjung ketemu itu rasanya campur aduk. Waktu itu saya mempunyai tugas untuk mendatangi lokasi bank sampah yang akan di survey di kawasan Turangga, Bandung. Padahal jalan ini sudah tidak asing lagi bagi saya. Ehm, sudah dua hari ini saya mencari alamat yang sama tidak ketemu ketemu. Awal dari ketidaksengajaan saat perjalanan pulang selintas seperti melihat papan nama di salah satu rumah warga sedikit terhalang oleh pepohonan
Lokasi Sekretariat bank sampah turangga V
Akhirnya alamat yang di cari cari ketemu juga, tampak seorang ibu sedang mengiris sayuran di warungnya, memang lokasinya bersamaan dengan warung. Ibu itu dengan ramah menerima kedatangan saya , lalu memanggilkan suamainya untuk menemani saya ngobrol ngobrol. Hal pertama yang saya lakukan saat itu memperkenalakan diri kepada pemilik rumah itu, dengan ramahnya Bapak itu memepersilahkan saya masuk ke dalam rumahnya, tapi saat itu adzan dzuhur mulai berkumandang, rasanya tidak enak jika mulai ngobrol ngobrol saat itu. saya pun mohon izin dulu ke bapak itu untuk menunaikan sholat dulu sekalian mengajak Bapaknya juga, kebetulan masjidnya berada di depan rumahnya.


Selesai sholat bersama, Bapak itu sudah menunggu saya di depan ruang serba guna yang letaknya di samping rumah Bapak itu.Sebelum memulai obrolan, Saya pun berinisiatif menanyakan nama Bapak itu, ternyata namanya Pa Asep, kelihatan dari namanya beliau sepertinya orang sunda asli, makanya saya menggunakan bahasa sunda ketika ngobrol biar tambah akrab.

Menurut keterangan beliau Ruang serba guna ini di kelola oleh Rumah Zakat yang di peruntukan bagi masyarakat Rw 09 Turangga. Beberapa Program di luncurkan Rumah zakat untuk memberdayakan warga sekitar di antaranya Usaha Binaan, Kampung berkebun, dan Bank sampah. Pak asep sesekali menceritakan program program yang sedang berjalan, kebetulan beliau tahu karena sebagai Ketua Rt setempat dan orang yang menjadi penghubung antara warga dan Rumah zakat.


Bank sampah itu sendiri baru saja berdiri di awal 2015, dengan bantuan dari Rumah zakat dan di kelola oleh Pa Asep pribadi. Saat ini nasabah yang bergabung baru 30 orang itu juga semuanya anak anak yang biasa ngaji di Rumah Pa Asep, "itu juga tidak semua aktif menabung karena waktu untuk mengumpulkan sampahnya lama, maklum anak anak. Tapi kadang ada juga ibu ibu pengajian yang sukarela memberikan sampah hasil pilahnya secara cuma cuma ", ujarnya. Di sini kebanyakan anak anak menyetorkan sampahnya berupa gelas plastik air mineral dan koran belum ada yang lain. Hasil dari itu Pa asep biasanya memberikan peralatan tulis sebagai penggantinya, padahal nabungnya sedikit tapi di kasih peralatan tulisnya melebihi tabungan mereka, itu di lakukan supaya menambah semangat anak anak untuk tetap aktif dan menjadi daya tarik bagi warga yang lain untuk mau terlibat di bank sampah. Menurut Pa asep pendirian bank sampah ini bukan untuk mencari untung tapi untuk membangun kesadaran masyarakat akan lingkungan.

sampah Botol Plastik hasil pilahan

Suasana Gudang penyimpanan

alat timbang sampah


Sekarang Bank sampah dengan nama Turangga V ini masih tahap belajar kata Pa Asep. Kedepannya beliau mempunyai harapan adanya manajemen yang bisa mengelola Bank sampah secara Baik sehingga bisa bermanfaat bagi banyak orang. Bagi siapapun yang ingin bergabung di Bank sampah turangga V bisa datang langsung ke sekretariat Jl. Turangga Timur no.16 Rt05/09 kel. lingkar selatan kec. lengkong . Jam bukanya setiap hari