Selasa, 17 Februari 2015

geliat barang bekas di riung sekar



  Memanfaatan barang bekas

Pagi ini harus semangat.Bagaimana juga tanggung jawab sebagai detektif bebas sampah id harus di kerjakan,jam menunjukan pukul 07.59 wib pagi menjelang siang.seperti di kejar waktu,satu satu lokasi yang pernah saya suvey mulai di kunjungi kembali untuk di ambil photonya, kali ini kamera hp saya harus di pastikan telah aktif layanan lokasinya.seperi tidak mau mengulangi kesalahan yang sama sebelumnya.
Tiba di lapak bu juju pukul 08.15 wib , kali ini kayaknya sang empunya sudah ada di lapak dan aktifitas di lapak juga sudah menggeliat.di mulai dengan perkenalan saya seperti biasanya. bu juju cukup hangat menerima kedatangan saya ini,lokasi yang tidak jauh dari jalan raya dan berhadapan dengan sekolah smk negeri 6 bandung memudahkan saya untuk sampai di tempat ini. Untuk lebih jelasnya saya lihatkan tampak depan lapak bu juju




Tempat ini berlokasi di jalan riung sekar ( ranca manyar ) RT 01 RW 01 kelurahan cipamokolan kecamatan rancasari kota bandung.waktu operasional tempat ini setiap hari dari jam 06.00 – 18.00 wib , hari minggu kadang libur. Lokasi lapaknya ini statusnya masih ngontrak , di bantu suaminya menjalankan usaha ini bu juju kelihatannya masih cukup nyaman dengan usahanya.kedatangan saya di sangkanya dari dinas provinsi yang akan memberi bantuan modal, seperti yang sudah sudah saya survey ke tempat sebelumnya mereka kira seperti itulah kedatangan saya.di lapaknya ini bu juju dan suami menampung barang bekas dengan sistem di kirim ke tempat.
Ini saya beritahu material yang di terima beserta harganya :
Dus 1000/kg                                        kuningan 30.000/kg
Plastik 2000/kg                                   almunium 12.000/kg
Kertas 800 – 1000/kg                          kaleng 1000/kg
Koran 800/kg                                      aki bekas 4000/pcs
Besi 2000/kg
Tembaga 40.000/kg





Kondisi barang yang di terima di lapak ini juga mulai dari yang bagus sampai yang rusak sebagian, dengan sistem pemisahan materi yang belum terpisah.

loakan rancacili


Sudah menginjak hari senin ayo semangat, i like Monday

Hari ini saya tampak bingung, maksudnya motor yang biasa saya pakai harus terparkir di rumah.karena saat hari sabtu kabel kopling motor putus jadi untuk sementara tidak bisa di pakai.plan b meminjam motor sang keponakan, ternyata motornya sama mogok. Aduh terpaksa saya harus menggunakan angkot, tak apa sih emang saya sudah terbisa dengan angkot juga. Hanya tempat yang satu tidak bisa di jangkau oleh angkot karena letaknya di daerah rancacili,mungkin untuk yang di ranca manyar bisa di jangkau oleh angkot.lagi lagi harus mengambil keputusan dengan cepat supaya tugas saya ini tidak terbengkalai, akhirnya saya memutuskan untuk membawa motor keponakan saya ke bengkel supaya bisa di pake, dan sekalian beli kabel kopling motor si merah.
Alhamdulillah motor selesai saatnya berangkat ke target pertama lapak milik bu juju yang seharusnya  saya datangi kembali setelah hari jumat gagal menemui sang empunya. Beliau sedang menikahkan anaknya,laju motor lumayann kenceng saat itu karena sudah terlalu siang. tampak dari jauh sedang ada operasi di kawasan jalan soekarno hatta arah gede bage. Kayaknya saya akan di berhentikan , nyali saya tidak akan menciut karena saya rasa tidak melanggar lalu lintas dan surat surat berkendaraan pun lengkap.Pak polisi memperbolehkan saya melanjutkan perjalanan dan tibalah di lapak milik bu juju. suasana masih tampak sepi hanya ada 2 orang ibu ibu sedang ngobrol di depan lapak.
Di dalam lapak pun sedang ada bapak bapak tampak berbincang santai sambil minum kopi,tak mau ambil lama saya sambangi keduanya dengan pertama berkenalan ,namun wajahnya yang tampak seperti kelelahan masih terpancar jelas sepertinya,saat bertanya kepada keduanya salah satu dari mereka hanya bisa menjawab bu jujunya belum datang karena masih lelah setelah menikahkan anaknya.saya coba untuk berbicara dengan salah satu keduanya untuk bisa memperoleh data tempat tersebut.keduanya menolak dengan alasan masih pusing dan nanti aja ke bu juju katanya kalau mau data jelas,saya di sarankan untuk datang hari selasa.
Blusukan untuk ke tempat selanjutnya
Titik yang harus di survey berikutnya lapak milik pa edi di jalan cipamokolan Rt01/Rw06 di wilayah Rw ini banyak lapak kecil yang berdiri saling berjauhan.satu satu mulai saya datangi untuk memastikan lapak milik pa edi, sudah beberapa kali putar putar tidak ada lapak milik pa edi.ada satu lapak yang memberikan informasi kalau lapak milik pa edi sudah beralih tangan ke pak aep dekat grand sharon sebelah bengkel sepeda. setelah di cek keberadaanya lapak tersebut memang bukan milik pa edi, lapaknya sudah tidak ada.menurut beberapa orang sekitar serta pekerja di lapak bapak aep,saya kembali lagi ke lapak milik seorang bapak yang memberitahu keberadaan lapak pak aep.lumayan muter muter sih tapi itulah cara saya untuk memperoleh data yang valid.
Saya putuskan lapak bapak sebagai gantinya lapak yang semestinya saya survey. Alhasil pak dadang setuju untuk saya minta datanya yang nantinya kan dimasukan ke dalam peta persampahan kota bandung. Sosok sederhana dan juga ramah terhadap saya itulah Pak dadang,saya menggunakan handphone untuk merekam data hasil wawancara.pa dadang sebagai  seorang pengelola  mempunyai anak buah yang keliling setiap harinya.tinggal di ruangan yang sederhana dengan keluarga kecilnya.saya tunjukan tampak depan lapak yang sedang di kelolanya


 alamat jalan rancacili RT01 RT 06 kelurahan cipamikolan kecamatan rancasari
  jam operasional jam 07.00- 16.00 wib buka setiap hari

Menurut pa dadang status kepemilikan lapak yang di pakainya bukan milik pribadi alias ngontrak.sekitar bulan juli tempat ini kabarnya akan di bangun oleh pengembang,barang di tempat ini di terima sudah dengan keadaan hasil pilahan yang nantinya akan di kirim ke bandar besar.mari lihat Ini beberapa barang yang di tampung di lapak yang di kelolanya
Besi perkilo Rp.2500
Kardus  perkilo Rp.1200
Koran perkilo Rp.1500
Plastik perkilo Rp. 2000 tanpa pisah alias satu harga
Kertas / arsip perkilo Rp.1500
Tembaga  perkilo Rp.40.000
Kuningan perkilo Rp.20.000
Almunium perkilo Rp.10.000
Barang yang di terima disini barang bagus dan rusak sebagian






Informasi dari beliau usahanya ini sedang lesu karena banyaknya barang bekas impor yang menjatuhkan harga pasaran. Harapan darinya semoga pemerintah berpihak kepada lapak lapak lokal dan mengambil kebijakan yang tepat.

lapak loakan cipamokolan


Peluang usaha loakan di bandung timur


Masih di hari yang sama, kenapa? Karena saya memang sedang blusukan ke bandung timur tepatnya di hari jumat, dengan rasa yakin saya ingin menuntaskan target 7 titik dalam sehari ini, semoga aja memang jumat membawa berkah. Ini tidak di sengaja saya ingin jalan di hari tersebut, ya mungkin sudah takdir nya saya untuk memulai tugas di hari ini. Meski hari jumat bagi sebagian orang waktu ini sangat pendek. Ouh tidak bagi saya, setiap waktu harus di manfaatkan dengan baik.saaatnya kerja cerdas dan ikhlas.
alhamdulillah  baru 3 tempat yang saya sambangi masih ada sisa 4 tempat lagi. Ehh lupa tadi kan udah satu tempat saya kunjungi di kawasan derwati,kali pertama saya berkunjung ke daerah itu. Tempatnya tidak jauh dari stadion sepak bola kebanggaan warga kota bandung.di alamat yang tertera hanya derwati RW 05 milik bapak mumud.ada sih no kontaknya, coba bertanya ke warung sekitar derwati banyak yang kurang familiar dengan tempat itu. Beberapa orang sempat saya tanyakan alhasil sama jawabannya. Coba memanfaatkan no kontak yang saya miliki mudah mudahan nomer bapak mumud masih aktif, hal pertama yang harus saya lakukan adalah menghubungi nomer beliau.
Masih belum ada balasan juga darinya, saya coba menyisir kembali kawasan RW 05 ga kunjung ketemu alamat satu ini. jangan menyerah namanya juga detektif, Informasi seminim apapun harus tetap saya jalani.Tapi jangan kaget saya ini bukan detektif beneran tapi cuman nama keren untuk para surveyor bebas sampah. Emang sudah takdirnya saya harus ketemu mobil bak bermuatan barang rongsok yang menumpuk. Kesempatan bagi saya menanyakan tempat dan orang yang saya cari alhamdulillah hasilnya sang sopir memberi informasi yang cukup jelas, “ pa mumud mah udah pindah kang, 3 tahun yang lalu ke bungbulang garut. Sekarang tempatnya sudah di jadikan jalan oleh PU tutur pa sopir itu. Ya ga jadi saya survey ke tempat beliau,sudahlah mending lanjut ke target berikutnya.riung bandung yang tepatnya di jalan raya cipamokolan saya akan menemui pak tarmidi pemilik lapak di Rt 02 Rw 08 yang sudah 3 kali saya keliling keliling di wilayah Rw08 tidak ada lapak yang pemiliknya bapak tarmidi. coba tanya warga tidak ada yang tahu,salah seorang warga menyarankan bertanya ke rumah pa RT,yang ada bu RT nya dengan memberi jawaban yang sama dengan yang lainnnya. Nama tersebut tidak di ketahui soalnya lapak barang bekas di sekitar RT nya banyak dan tidak ada lapak milik pak tarmidi.
Saya berinisiatif bertanya ke lapak yang masih di wilayah tersebut barangkali mereka tahu,tetapi  Jawabannya sama tidak tahu. Dari pada tidak mendapatkan titik yang saya harus kunjungi lebih baik sharing dengan pengelola lapak dimana saya menanyakan pak tarmidi. Obrolan santai antara saya dan bapak anong beliau memperkenalkan dirinya.saya tawarkan tentang program yang sedang saya jalani ini beliau alhamdulillah mau di survey untuk di minta datanya. Tempatnya tidak besar, malah lebih kecil dari lapak lapak yang sudah saya kunjungi. ini tampak depan lapak beliau

       Alamat RT02 RW 08 kelurahan cipamokolan kecamataan rancasari kota bandung
       buka senin - minggu jam 08.00-16.00 wib 
       lokasinya dekat lapangan dan pabrik kerupuk

Bapak anong tinggal di situ bersama keluarganya, beliau di percaya oleh bapa eri sang empunya untuk mengelola lapak tersebut.kata beliau lapaknya masih ngontrak, jadi beliau harus putar otak dan kerja keras untuk mengelolanya. Obrolan kali saya rekam menggunakan hp karena sharing dengan bapak anong cukup menarik, wawasan pak anong tentang dunia barang bekas cukup luas.pa anong mempunyai anak buah yang di beri modal 500.000,. beserta roda dan untung dari hasil kerjanya tidaklah besar ujarnya, karena harus berbagi dengan anak buahnya . bahasanya saling oles menurutnya ,misalnya saja dari untung seribu bisa di bagi ke 4 tangan menurutnya supaya tidak melanggar kode etik usaha katanya.malah obrolan dengan beliau nyambung dengan tempat yang pernah saya survey sebelumnya. beliau beberapa mengenal tempat lapak lapak sekitar bandung,kalo ga ada daur ulang sampah di kota bandung entah seperti apa menurutnya. adanya daur ulang sampah ini  jadi tidak mubah dan banyak nilainya. Satu lagi cerita beliau dulu tukang rongsok itu di benc dan banyaknya beranggapan negatif terhadap profesi seperti itu.sekarang banyak warga yang justru menunggu tukang rongsok untuk menjual barang bekas miliknya.sudah terlalu banyak saya bercerita saatnya menanyakan barang bekas yang di terima di tempat lapak bapak eri.ayo kita lihat sebagian gambar yang di ambil saat survey







Dari beberapa gambar tersebut tampak barang bekas yang menumpuk sebagian sudah di pilah ada juga yang masih menumpuk bercampur tidak pada kelompoknya.barang yang di terima diantaranya:
1. kardus harga perkilonya Rp.1300
2.besi harga perkilonya Rp.2500
3.palstik harga perkilonya Rp.2000
4.koran harga perkilonya Rp.1600
5.aki bekas harga perkilonya Rp.5000
6.kaleng harga perkilonya Rp.1000
7.kertas hvs harga perkilonya Rp.1500
8.tembaga harga perkilonya Rp.45000
Dari semua itu untuk jenis plastik di tempat ini tidak di pilah semua jenis plastik di hitung sama harganya.
Obrolan yang menarik , suasana yang begitu cair dan begitu banyak pengalaman yang saya dapat dari tempat ini. sebelum pulang saya ucapkan hatur nuhun sekalian mohon izin photo lapaknya untuk di ambil sebagai dokumentasi saya hari itu dan tidak lupa mengambil titik koordinat lewat hp. sekian dan terimakasih

Senin, 16 Februari 2015

kelompok pemulung riung sekar


Jumat, 13 februari 2015



Alhamdulillah, masih di pertemukan dengan hari jumat.

Sehari sebelumnya saya membuka catatan agenda kegiatan di bulan februari,ehh masih ada tugas yang belum di kerjakan .tugas saya sebagai detektif di bebas sampah .id belum saya penuhi.
Saatnya beraksi, lokasi yang saya akan jadi tujuan berikutnya adalah kawasan bandung timur. 

Ada sekitar 7 titik yang harus di survey untuk di jadikan peta persampahan di kota bandung.
Lokasi pertama akan tampak seru sepertinya,tidak di sertai nama tempat hanya alamat tertera jalan ruing lestari itu pun tidak lengkap. Nama pemiliknya bapak iyo menurut data yang saya miliki.
Pada waktu itu jam menunjukan pukul 10.30 wib. Sepulang dari tempat survey pertama di ranca manyar yang tempatnya saat itu sedang tidak beroperasi karena sang pemilk sedang menikahkan anaknya.sebagai gantinya lokasi pertama yang akan saya survey lapak kecil milik bapak iyo, sepintas mirip nama teman saya hehe.
Sebelum saya cerita lebih jauh , saya kasih photo tempatnya dulu


Alamatnya jalan riung sekar Rt03 Rw 09 kel. cisaranten kidul kec. gede bage


Jangan kaget , memang seperti itu namanya juga lapak kecil.
Sebelum menuju lokasi tersebut saya ingin berbagi cerita dulu, supaya tidak tersesat.
Untuk menuju lokasi tersebut jika dari jalan soekarno hatta.ambil arah ke jalan cipamokolan lalu belok kiri untuk mengambil arah ke jalan ruing endah , karena posisi jalan ruing lestari berada di sayap jalan ruing endah, sebelah kanannya.tidak jauh dari situ terlihat kantor serbaguna RW09.
Sekitar 10 meter dari situ tampak barang bekas menumpuk, perasaan saya itu tempat yang sedang saya cari.
Begitu masuk ke tempat itu, pemandangan barang bekas menumpuk dan beberapa orang sedang mensortir beberapa barang plastik bekas.Mata penuh curiga sih awalnya menatap tajam kearah saya,namun sambutan hangat rupanya yang datang. Siang itu sang pemilik kebetulan yang langsung saya hadapi, orangnya sederhana sudah tampak tua menggunakan topi dan kaca mata.
Saya pun di ajak untuk ngobrol santai di gubuk miliknya,di tempat yang sama sedang ada juga pa selamet  orang kepercayaannya juga sedang menonton televisi di antara tumpukan barang bekas.
Bapak iyo dan pa selamet  tampak semangat bercerita kisahnya, tapi ada satu  pesan kata bapak selamet jangan samakan kami dengan bandar besar karena kami hanya kumpulan pemulung  yang menjual barang hasil kerjanya sehari hari setelah berkeliling ke jalan sekitar pemukiman warga.di antara pemulung itu juga ada beberapa anak pa iyo yang terjun juga jadi pemulung, "karena memang pa iyo muda pun begitu", ujarnya.
Kedatangan saya di anggap mereka akan memberikan asuransi atau bantuan permodalan bagi usahanya ini. Setelah saya jelaskan maksud dan tujuan kedatangan saya akhirnya mereka pun mengerti dengan sedikit bercanda” kirain mau beri modal kepada kami!”, ujarnya. 
Di tempat ini jam operasionalnya setiap hari loh. Dari jam 08.00-18.00 wib. Libur kalo sedang pengen istirahat aja. Wihhh sungguh orang orang dengan semangat bekerja yang tinggi yang sedang saya temui ini.b
Barang yang di jual ada berbagai macam. contohnya seperti ini




Gelas air mineral plastik 3000/kg
Besi 2500/kg
Kaleng 1500/kg
Koran 1500/kg
Dus 1500/kg
Botol plastik 3500/kg
Semua itu yang mereka jual , dengan berbagai kondisi barang yang mulai dari yang bagus hingga rusak. Sebelum di jual mereka sortir menurut kelompoknya masing2.
Sebelum saya mengabadikan tempat itu, saya menanyakan satu hal yang belum sempat di tanyakan, yaitu status kepemilikan lapak yang mereka tempati,jawab pa iyo ini tempat ada yang punya kalau yang punya mau pake ya , kami pindah. Kembali beliau mengingatkan saya semoga aja ada bantuan dengan wajah penuh harap.
Sembari pamit saya ucapakan terima kasih kepada keluarga sederhana ini dan sedikit menyampaikan harapan saya, semoga usaha pa iyo lancer dan di beri kelapangan rezeki . Aamiin 

ada bandar bekas di babakan wadana


BANDAR BESAR KERTAS
BABAKAN WADANA KOTA BANDUNG
Cerita seru kali ini bakal tersaji pemirsa, saya sebagai warga kota bandung yang di beri tugas mensurvey persampahan di kota tercinta ini,tantangan kerja yang sangat menarik.
Memang sampah di kota saya ini sudah terlalu banyak , udah ga usah di banyangin pokonya banyak.bicara soal sampah orang kadang males. Si dia yang di sebut barang bau,tidak sedap dan tidak enak di pandang.ehh jangan salah sangka dulu, kalo kita bijak mengelolanya bisa ada nilai ekonominya lohh.hampir setiap sampah itu ada manfaatnya kalo bisa mengelolanya.
Pertama kali mendengar babakan wadana bagi saya sungguh asing tempat ini,mungkin saya yang kurang gaul gitu , padahal enggak juga hehe. Menurut Data punya saya lokasi yang harus di survey jalan babakan wadona , coba berselancar lewat google maps lokasi itu tidak juga kunjung hadir.malah yang keluar jalan babakan wadana . Mungkin data yang di beri ke saya salah ketik hehe.
Pertemuan dengan babakan wadana itu tidak di sengaja saat saya sedang bertanya alamat jalan cipamokolan rw 06,orang yang saya Tanya itu memberikan informasi dengan baik.namun rasa penasaran saya masih aja ada, saya coba bertanya ke ibu pemilik warung di pinggir jalan dekat sungai itu.perihal nama jalan ini , bu warung itu menjawab ini babakan wadana. Seperti nama yang akan saya survey selanjutnya.lalu saya tanyakan kembali lokasi tempat barang bekas di sekitar sini beliau menunjuk ke arah depan tempat saya berdiri.’’itu tempatnya yang punya pak asep ramli”ujarnya.lagi lagi nama itu yang memang sedang saya cari, dengan di bantu seorang bapak yang sedang ngopi di warung , saya menuju tempat itu. Perihal cipamokolan rw06 saya lewat dulu mending survey yang dulu lokasi yang sudah saya temukan ini.



nama lapak: Ratna Jaya
alamat: jl. babakan wadana Rt 07/Rw08kel. cipamokoan kec. rancasari kota bandung


Di sambut hangat oleh seorang ibu yang sedang bermain dengan anaknya,saya di persilahkan masuk.sembari mohon ijin untuk bertemu empunya,ibu itu memperkenalkan namanya beliau ibu siti.sayangnya bapak asep ramlinya sedang tidak ada. Mulailah saya menjelaskan maksud kedatangan ke tempat ini. Beliau menerima dengan baik dan mendukung program saya ini.
Ternyata tempat ini awalnya ngontrak sebelum di beli seperti sekarang ini. Tempatnya bernama RATNA JAYA berada di pinggir jalan dekat sungai di jalan cipamokolan. Memang daerah sekitar situ banyak lapak kecil barang bekas juga.sambil menjelaskan gambaran tentang program saya ini ,beliau berharap jika sudah jadi peta tempatnya bisa tambah maju.karena katanya jadi mudah di kenal orang.bu siti emang baik beliau juga mau memberi daftar harga barang bekas yang di tampung di tempatnya.
saya kasih liat gambar barang yang ada di tempat ini

daftar harga yang di tampung di ratna jaya
kardus: 1800/kg
arsip : 1900/kg
koran : 2000/kg
duplex : 600/kg
cd( buku lks ) : 1200/kg


Di tempat ini hanya menampung barang bekas kering seperti kardus, arsip,Koran,duplex,buku lks(cede), setelah di sortir barang bekas ini di press agar memudahkan pengiriman agar tidak makan tempat.sebelum mohon ijin pulang saya di bekali minuman teh botol kemasan oleh bu siti . Alhamdulillah dan saya ucapkan terima kasih pada beliau atas kesempatan bincang bincang dengannya. Semoga kelak tempat ini menjadi solusi bagi warga kota yang ingin menjual barang bekas berbahan kertas.supaya tidak jadi barang menumpuk di rumah dan ada nilai  ekonominya.serta bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

lapak barang bekas di kampung lio


Jumat , 13 februari 2015
Kampung lio, Bandung
Cuaca cerah sedang mampir di kota bandung, tepatnya pukul 13.45 wib. Jalanan di sekitar kali cipamokolan masih tampak normal , bahkan bisa di bilang sepi.warga melakukan aktifitas di rumahnya masing masing, tapi ada hal yang berbeda di sekitar  kali cipamokolan yang saat ini baru saya datangi berjejer lapak barang bekas mulai dari yang kecil biasa biasa saja sampai lapak besar, bisa di bilang Bandar barang bekas. Hilir mudik mobil bak di penuhi tumpukan barang bekas menjadi pemandangan yang sudah biasa di daerah ini.
Kali cipamokolan yang membentang ,dengan warna air berwarna cokelat.dengan tenangnya air mengalir menjadi teman untuk melepas pengat sejenak sebelum melanjutkan aktifitas sebagai detektif bebas sampah.target selanjutnya menemui bapak fahmi pemilik lapak kecil di daerah kampong lio ini. Tanpa harus mencari lama atau bertanya ke orang sekitar , tempat tersebut mudah di temukan karena deretan rumah di sana terpampang alamat yang lengkap di tiap depan pintu masuk rumah warga sekitar.
ini tempat milik bapak fahmi
alamat jl.kali cipamokolan , kampung lio Rt06 Rw 01 kel.cipamokolan kec. rancasari
photo tampak depan



Tampak seorang ibu sedang bekerja di temani anaknya yang masih kecil , seorang nenek penuh semangat sedang memilah sampah plastik.hanya mereka bertiga yang berada di lapak kecil milik bapak fahmi.sang empunya sedang dinas , namun itu tidak menyurutkan semangat saya untuk memperoleh data yang valid dari mereka. Ternyata nenek dan ibu tersebut pekerja di lapak kecil yang menghadap kali cipamokolan.
Mulailah saya berkenalan dengannya, mereka tidak cangung dengan kehadiran saya.untuk memperoleh data yang baik.saya pikir harus bertanya kepada orang yang lebih tua, mungkin beliau telah lama bekerja di sana.namun dengan rendah hati nenek tua itu sedikit malu untuk memulai obrolan. Jadi saat itu saya mulai berbincang bincang dengan ibu endah, meski tidak terlalu tahu dengan operasional keseluruhan tempatnya ia bekerja. Namun bu endah cukup memberikan informasi yang saya butuhkan. Di tempat ini menurut informasi bu endah menampung barang bekas seperti gelas air mineral, dus, kertas , koran, kantong kresek, kaleng, besi, alumunium, tali soko.ini contoh barang yang di tampung oleh lapak milik pa fahmi

sayangnya beliau tidak ada yang memberi informasi harga di  lapak, menurutnya kalo harga yang tahu cuman bapak fahmi.pekerja di sini hanya memilah dan memisahkan barang .ya sudah saya lanjut ke pertanyaan lainnya.ouh iyah Status tanah yang di tempatinya sudah milik pribadi sebelumnya ngontrak.
Karena di lapak itu hanya mereka berdua yang bekerja, jadi beban kerja lebih berat di lihat dari kesibukan mereka beraktifitas.menurutnya pekerja di lapaknya itu dulu banyak, sekarang  tinggal mereka berdua yang masih bertahan.dengan waktu operasional lapak dari 07.30-18.00 wib sudah terlihat jam kerja mereka lumayan padat.
Barang yang datang ke tempat ini dengan keadaan sudah terpisah , karena rata rata orang yang menjual barangnya sudah memilahnya sebelum di bawa ke lapak.
Sebelum pergi ke tujuan selanjutnya, saya meminta izin untuk mengambil gambar keadaan lapak dan gambar tampak depan. Ada yang  lucu ketika saya mengambil gambar tampak depan lapak, anak anak yang sedang bermain di pinggiran kali sedikit bercanda melarang saya untuk mengambil gambar di tempat itu.alasannya katanya adaan, ahh bsaya ga pedulikan itu mungkin itu hanya candaan anak anak. Lagian saya ga mengerti kata kata yang anak itu bilang hehe.
Sekian dulu cerita saya tentang lapak di lio, semoga semakin banyak orang yang bijak dalam mengelola sampah.

Jumat, 06 Februari 2015

Bertemu My Darling ( masyarakat sadar lingkungan )

Haloo kawan, teman , sahabat, saudara atau siapapun itu.
sekarang udah tanggal 1 februari 2015 tepatnya hari minggu nih.hari ini juga saya mulai aktif sebagai detektif bebas sampah id. setelah kemarin ikut rangkaian orientasi di markasnya YPBB tepatnya di jalan sidomulyo, Bandung.
Sebelum cerita ke tugas awal sebagai detektif nama kerennya sebenarnya sih surveyor kalo di proposal kata ka Tian. hehe
hari sabtu kemarin baru saja ada acara orientasi dan pengarahan tentang program bebas sampah id yang di ikuti sekitar 20 detektif. Dengan semangat para panitia acara sampai Pemberi materi membuat kawan- kawan detektif terus termotivasi untuk mewujudkan bandung bebas sampah , tapi mudah mudahan indonesia juga bersih dari sampah sih....meski perlu waktu...tapi jangan menyerah.
di akhir acara saya di beri kesempatan memilih partner untuk survey ke lapangan besok hari.pada saat itu detektif nanda yang pertama mengajukan untuk bekerja sama,dengan senang hati saya katakan yessss.
pemilihan lokasi pun di serahkan kepada saya karena detektif nanda harus pergi ke acara lain, ya sudah saya pilih eehhh ternyata eh ternyata lokasi yang ada di list ada yang dekat rumah dan jauh pun ada. nih yang menarik perhatian saya yaitu ada lokasi pengkomposan di jalan cibangkong. bukankah tempat itu yang pernah masuk tv dan media cetak,sudah terkenal tempatnya yang pastinya.tanpa nama lokasi yang lengkap serta nomer kontak yang jelas tidak meyurutkan rasa penasaran saya dan detektif nanda untuk datang kesana. akhirnya opsi pertama memilih lokasi tersebut untuk dikunjungi.
udah hari minggu nih, saya dan detektif nanda pun janjian di jalan riau untuk melanjutkan tugas pertama sebagai detektif bebas sampah id. ya sudah ceritanya ga usah panjang panjang dulu langsung aja ke tkp hehe. sampailah di jalan warta daerah sekitaran jalan gatot subroto tepatnya belakang gedung TSM ( Trans Studio Mall). untuk menuju lokasi yang di tuju tidaklah mudah harus melewati gang dan pasar kaget mingguan. di situ petunjuk menuju pengkomposan sampah itu mulai terbuka, karena saya dan nanda bertanya ke beberapa orang di sekitaran pasar kaget itu. alhasil sampailah ke lokasi tersebut.senang pun hinggap karena baru pertama kali saya ke daerah ini dan sau lagi yang membuat saya senang ternyata nama tempat tersebut MY DARLING nama yang sudah tidak asing lagi bagi warga bandung


 alamat RT 01 RW 11kel. cibangkong kec. batununggal

   ini belum cukup bagi saya dan detektif nanda untuk mengetahui lebih jauh asal mula tempat ini.
bergegaslah saya pun pergi menuju menuju rumah pa suwardiman nama yang tertera di list lokasi yang di berikan kepada saya.beliau sebagai pengelola di tempat tersebut. namun sampai di sana sosok yang saya harapkan belum terlihat. saya pun berinisiatif bertanya kembali ke warga sekitar, ternyata beliau sudah lama berhenti sebagai pengelola. menurut keterangan warga sekarang tempat tersebut di kelola oleh pa anton sambil menunjukan alamat rumah beliau.akhirnya saya sampai di rumah pa anton disambut dengan penuh hangat oleh keluarga sederhana ini, rasa kagum sudah muncul di benak saya kepada keluarga ini. pajangan beberapa penghargaan dan photo sang pemilik rumah bersama beberapa pejabat berjajar rapih di tembok rumahnya.saya dan detektif nanda di terima oleh sang pemilik rumah dengan baik pa anton mempersilahkan saya duduk dan berkenalan dengan beliau, istri pa anton yang sedang masak pun menerima kedatangan saya dengan baik.di sinilah mulai perbincangan saya dengan istri pa anton ( bu dewi) ternyata saya seperti pernah lihat sosok beliau di acara kick andy dan televisi lainnya. seperti tidak percaya saya bisa betemu dengan pahlawan lingkungan perempuan seperti beliau. bagiku beliau adalah pahlawan.tidak lupa beliau pun memberi jamuan kepada tamunya dengan sangat istimewa dengan memberi saya minum teh.cocok di minum saat siang hari begini.. hehe.
obrolan santai pun mengalir mulai dari asal usul tempat beliau tinggal hingga kerjaan mulia yang sedang di jalaninya.beliau dan warga sekitarnya tinggal dengan cara sewa tanah pada pemilik lahan, kecuali tempat pengkomposan itu hasil kebijaksanaan sang pemilik tanah dengan memberi pinjam tanahnya untuk kemaslahatan warga sekitar. ternyata kerja keras bu dewi bukan tanpa tantangan, untuk menyadarkan warga berhenti membuang sampah sembarangan tidak mudah kata bu dewi.
pa anton bekerja sebagai pegawai yang mengambil sampah warga tiap hari salah satu dari 2 yang ada. sebelumnya ada 3. satu lagi kata pa anton sakit terserang penyakit herpes.semakin berat beban pengangkut sampah di kawasan ini.permasalahan sampah di sini kata bu dewi banyak tantangannya salah satunya kalau hari libur tempat pengelolaan sampah. warga membuang sampah kembali kepada kebiasaan lama yang tidak baik(sembarangan).karena operasional tempat ini dari pukul 07.00-13.00 wib kadang sampai jam 3 sore juga.sebelum pengelolaan menggunakan biodegester di tempat ini pengolahan sampahnya dengan sistem kompos manual. namun semenjak mendapatkan CSR dari perusahaan swasta yang bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi yang ada di bandung. pengolahannya di ganti menggunakan biodegester. dan nama yang terpajang di tempat itu pun ada perubahan menjadi Biomethagreen " My Darling" ( masyarakat sadar lingkungan ) yang di gagas oleh bu dewi dan rekan rekannya. selain itu tempat ini juga menjadi percontohan cara pengolahan sampah bagi daerah disekitar kota bandung. banyak yang di hasilkan dari komunitas ini. nanti saya lanjut ceritanya ya