Rabu, 06 Mei 2015

GELIAT BARANG BEKAS DI CIHAURKUKU

Antapani

Baru pertama kalinya saya mendengar nama daerah cihaurkuku.Padahal lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal saya. Disana ada beberapa lapak barang bekas, tapi saya tertarik untuk datang ke lapak yang satu ini. Pemiliknya namanya Pak Endih, ternyata masih muda orangnya. Ketika kesana Pak endih sedang ada di lapak sendirian mengerjakan sortir barang bekas yang masuk.

Sepertinya pak endih sedang santai tidak terlalu sibuk karena saat saya datang jam menunjukan pukul 12.10 waktu jam istirahat. Alhamdulillah saya di terima dengan baik dan di persilahkan untuk duduk di kursi miliknya. Suasana lapak yang cukup rapih beda dengan lapak - lapak sebelumnya yang pernah saya kunjungi.


Pa Endih mengelola lapak ini bersama istrinya. Di tengah menjamurnya usaha penampungan barang bekas di wilayahnya, Tidak menyurutkan semangat untuk tetap berjuang dengan usaha yang telah lama di jalani nya.
Tampak depan lapak milik Pa Endih
Lapak yang berlokasi di jalan kampung cihaurkuku Rt 01 Rw 01 kel. antapani wetan kec.antapani Kota Bandung, Buka setiap hari mulai jam 08.00 - 17.00 wib.
Barang bekas yang di terima di sini Terdiri dari

duplex - kg - Rp 500
plastik - kg - Rp 1100
kardus - kg - Rp 1100
koran - kg - Rp 1500
arsip - kg - Rp 1500
almunium - kg - Rp 8500
kresek - kg - Rp 700
botol plastik - kg - Rp 3000

Kondisi barang yang di terima dalam keadaan rusak sebagian dan rusak. Sistem pengumpulan materi di sini Dropping point dan bisa di ambil ke tempat.Menurut Pa Endih barang bekasnya tidak bisa stabil apalagi jika menjelang lebaran tiba harganya cenderung mengalami penurunan. Tambah lagi dengan masuknya barang bekas impor yang terus memborbardir negara ini, Tegasnya".

Koran bekas yang tersusun rapi

Tembaga hasil sortiran

Botol kaca

Dus bekas
 
Usaha yang telah berdiri sejak Tahun 2013 ini terus semakin berkembang. Pa Endih sekarang memperkerjakan pegawai 8 orang, yang setiap harinya keliling untuk membeli barang bekas milik warga. Setiap pegawai di beri modal Rp.300.000. Alasan Pa Endih menggunakan pengumpulan materi dengan sistem jemput bola istilahnya karena di lapaknya tidak menerima barang bekas dari pemulung. Alasannya barangnya sering tidak jelas," katanya. Kini lapaknya juga sudah memiliki mobil pick untuk antar jemput barang bekas dengan skala besar.




Selasa, 05 Mei 2015

PEMULUNG YANG KINI MENJADI BANDAR BARANG BEKAS

Siapa sangka....
Jangan heran juga....

Bandung sore itu tampak cerah jalanan antapani juga tidak terlalu ramai. Seperti di beri jalan yang mudah perjalanan ke bandar barang bekas RR MANDIRI. Sebelumnya hari kemarinnya saya datang untuk mewawancarai. Namun melihat keadaan lapak yang sedang ramai dan sibuk, membuat niat saya ini harus di urungkan dengan tujuan supaya tidak mengganggu Pa Maman sebagai pemilik lapak dan sesi wawancara juga nanti bisa berjalan lancar. Pa Maman memberi kesempatan saya wawancara pada sore hari setelah lapak akan tutup, Sekitar jam 17.00 wib.

Akhirnya saya datang tepat waktu 5 menit lebih cepat dari janji bertemu Pa maman, tapi aktifitas di lapak belum juga selesai masih sibuk dengan bongkar muat barang. Saya putuskan untuk menunggu sampai aktifitas benar - benar tenang. Setelah menunggu hampir 15 menit, Beberapa Pegawai RR Mandiri mulai beres - beres menandakan aktifitas di lapak sudah hampir selesai. Akhirnya Pa maman memanggil saya untuk masuk sembari memberikan tempat duduk.

Tepat di depan pintu kantornya Pa maman duduk di lantai, saya juga ikut untuk tidak duduk di kursi untuk menghargai orang yang lebih tua.

Tampak Depan Lapak
Awal cerita Pa Maman bercerita cikal bakal berdirinya Lapak ini pada Tahun 1992. Sebelumnya beliau dan sang Istri menjalani pekerjaan menjadi pemulung sekitar 7 tahun. Karena ada masukan dari rekan pemulung untuk membuka lapak pada saat itu, membuat Pa Maman mencoba untuk memulainya. Tapi Pa maman sempat bilang kepada rekannya ga mungkin buka lapak karena butuh modal yang cukup besar. Sambil berbicara sama istrinya untuk merumuskan rencana ini. karena sadar Pa Maman bukan lahir dari keluarga mampu dari segi ekonomi. Singkat cerita kata Beliau sang Bibi yang saat itu memberi pinjam modal uang Rp. 75000 membukakan jalannya memulai usaha barang bekas.

Seiring berjalannya waktu usahanya terus mengalami kemajuan yang cukup cepat. Akhirnya saat itu Pa Maman memutuskan untuk memperkerjakan pegawai sebanyak 5 orang. Meski sudah ada pegawai bukan berarti Pa maman meninggalkan profesi lamanya sebagai pemulung. Setiap hari bersama sang istri tetap menjalani pekerjaan memulungnya. Hanya pasangan suami istri ini pulang pada jam 12.00 siang untuk memberi kesempatan menimbang barang bekas.Menurut Pa Maman mengenal limbah ini sejak kecil ketika masih tinggal di jati handap karena berdekatan dengan TPS di cikadut, Bandung.

Ketika pasangan ini di karunia anak pertamanya barulah Pa Maman memutuskan untuk standby di lapak miliknya bersama sang istri dengan pembagian tugas masing - masing. Istrinya di beri tugas untuk mensortir barang dan Timbangan sendiri menggunakan Timbangan gantung supaya memudahkan Istri Pa maman bekerja dan tetap memperhatikan buah hatinya.

Di lapak "RR MANDIRI" ini menampung barang bekas diantaranya :
                   Jenis material                             
1. Kertas                           : Rp 1800/kg
2. Besi                              : RP. 2700/kg
3. Logam                          : Rp.
4. Botol kaca                    : Rp. 800/pcs
5. Botol Plastik Bersih     : Rp. 4500/kg
6. Plastik emberan           : Rp. 3300/kg
7. Kresek                         : Rp. 700/kg
8. Dus                              : Rp. 1900/kg
9. Duplex                         : Rp. 700/kg
10. Arsip                          : Rp. 2000/kg

Suasana di lapak

kondisi material yang di terima di tempat ini rata - rata rusak.
sistem pengumpulan materinya Dropping point dan bisa di ambil dengan min. net
Bagi yang akan menyalurkan barang bekasnya ke RR MANDIRI berikut lokasi lengkapnya
Jalan. Antapani kamp. sukapura RT 01/06 kel. antapani kulon kec. antapani ( 50 m dari komp.setra dago) jam operasional senin - sabtu ( 08.00 - 17.00 wib ) minggu tutup
Sekarang Lapak ini telah berkembang dan mempunyai 12 orang pegawai.







                                                                                                       
  



BERKAH DARI BAN BEKAS

Ban Bekas
Tidak kalah oleh zaman



Hal yang paling tidak menyenangkan kalau Ban kendaraan kita sudah tidak layak atau gundul. Karena di samping membahayakan saat di kendarai apalagi di musim hujan. Alhasil mau tidak mau ketika Ban ini sudah harus di ganti ya harus merogoh kocek saku kita. Untuk ban motor saja harganya macam - macam dari yang termurah sampai yang termahal ada. Apalagi ban mobil atau kendaraan besar lainnya. Nah yang tidak pernah terbayangkan dalam benak saya, kemanakah Ban bekas lama saya setelah di ganti yang baru. Ada 2 kemungkinan bisa di bawa kembali dan di kasihkan kepada Bengkel/toko tempat saya membeli ban baru.itu jika membicarakan ban motor.


Kali ini saya ingin cari tahu kemanakah Ban bekas seperti ban truk, bis, mobil dan yang lainnya akan berlabuh. Jika melihat ukurannya perlu membutuhkan tempat yang luas untuk menyimpannya. Di kawasan jalan karawang saya sering melihat tumpukan Ban bekas menumpuk di depan salah satu rumah dan di sebagian menumpuk di pinggir jalan. Ukurannya sangat besar besar berjejer dengan rapih.
Tampak depan bengkelnya




Beberapa kali lewat tempat itu membuat saya penasaran dengan tumpukan ban bekasnya. Setelah memutuskan menjadi target untuk survey titik yang akan di masukan peta persampahan di Kota Bandung. Di hari berikutnya, Saya kembali ke tempat itu untuk mewawancarai yang punya. Namun ketika sampai disana keadaan tempat ini sedang sibuk mengerjakan pesanan dari pelanggan. Sebelum kembali pulang, saya menanyakan kapan ada waktu untuk wawancara kepada orang di rumah itu. Seorang bapak menyuruh saya untuk datang kembali pada jam 13.00 wib. Akhirnya saya pergi untuk melakukan wawancara ke tempat lain dulu sebelum kembali ke tempat ini.


Singkat cerita saya selesai wawancara di tempat lain, Bergegaslah untuk menepati janji wawancara jam 13.00 wib. Sesampainya kembali terlihat masih ada kesibukan di tempat ini, namun dengan aktifitas yang berbeda yaitu sedang ada bongkar muat ban bekas yang datang. Saya menunggu sampai bongkar muatnya selesai. Setelah beres akhirnya Pa Tomi demikian beliau memperkenalkan dirinya." mengajak saya untuk duduk di teras rumahnya untuk melanjutkan sesi wawancara.

Sejarah Singkat Hingga sekarang
Pada Tahun 1965 awal berdiri usaha ini di kerjakan oleh Bapak dari Pak Tomi. Usaha pertama saat itu memproduksi sendal yang lebih di kenal dengan sebutan "Sendal ITB".
Sendal yang terbuat dari ban bekas ini jarang sekali yang bikin. Pada Waktu itu ketidaksengajaan sang Bapak yang bertemu dengan seorang Insinyur dari ITB. Dari situlah cikal bakal nama "sendal ITB". Insinyur itu membuatkan desain sendal lalu di produksi oleh Sang Bapak. Pada saat itu produksi sendal masih jarang tidak seperti sekarang ini kata Pa Tomi.Pada Tahun 1973 usaha ini mengalami penurunan pesanan karena kalah bersaing seiring masuknya sendal dari jepang. Akhirnya untuk tetap menjalani usahanya harus berinovasi. Tercetuslah membuat Tali timba untuk mengangkut air di sumur dan Karet untuk dudukan kursi.

Ban bekas di tempat ini di dapatkan dari beberapa tempat vulkanisir dan warga masyarakat yang menjual langsung. Ban yang di terima disini hanya Ban bekas yang Berukuran Besar seperti Ban Truk, Mobil jeep. Ada juga dari ban bekas dari Panser yang di dapatinya dari Siliwangi.

Di tengah perkembangan zaman, usaha ini sekarang dikelola oleh Pak Tomi dan di bantu 1 orang saudaranya. Masih mempertahankan sistem manual untuk memotong limbah ban bekas hingga bentuk yang di inginkan. 

Jenis barang yang sekarang di produksi di anataranya:
Tambang timba
Bantal tabung gas
Karet jok
Seuseur untuk mesin kerupuk
Ganjal ban mobil
Proses pemotongan Ban Bekas

Bapak Tomi
jam operasional setiap hari ( 07.00 - 17.00 Wib )

Dari sekian banyak yang di produksi tempat ini, Hanya tambang Timba dan Karet jok yang menjadi utama. Pesanannya datang dari para distributor, toko toko busa di bandung, dan langsung dari tempat produksi jok/kursi. Untuk pesenan di sini bisa sesuai permintaan mulai dari ukuran dan kuantiti. Menurut pak Tomi kursi semahal apapun kursinya membutuhkan dudukan dari karet biar empuk. Contoh lainnya kursi dari Hasil ban bekas asal cirebon yang bahan bakunya di suplai oleh Pa Tomi. Kursi dari ban bekas ini rata - rata di kirim ke luar jawa.Menurut Pa Tomi produksi hasil dari Ban bekas banyaknya di Cirebon. Pa Tomi sendiri bukannya tidak mampu untuk membuat kursi tapi karena keterbatasan modal makanya tidak langsung memproduksi kursinya.


Sayangnya pada kesempatan itu saya belum bisa melihat hasil produksinya karena masih proses pemotongan menurut Pa Tomi. Paling jika ingin melihat hasilnya hari senin, saya di sarankan kembali kesini. Hasil dari wawancara saya dengan Pa Tomi begitu banyak kesan dan ilmu yang saya dapat. Pesan Pa Tomi usahanya ini bermodal dari Kepercayaan. Janji ynag harus selalu di tepati. Tempat ini sayangnya dalam waktu tidak lama lagi akan segera beralih fungsi karena sudah di ambil alih pemkot dan pihak swasta. Semoga usaha Pa tomi semakin maju dan mendapatkan Tempat yang lebih baik lagi.Aamiin







LAPAK BARANG BEKAS RESVAN

Kemana barang bekas anda..........
Apa masih mau di simpan saja..........

Setiap orang di dunia ini rasanya menyimpan atau mempunyai barang bekas di rumahnya. Ini bukan pernyataan yang berlebihan contohnya saya sendiri di kamar menyimpan barang bekas, tapi entah kenapa saya sendiri pun hanya bisa menyimpan saja. Suasana kamar menjadi sempit dampak dari tumpukan barang yang lama di simpan. Tidak pernah terpikir untuk memindahkannya apalagi menjualnya. Padahal terbukti di luaran sana banyak yang mendapatkan hasil dari barang bekas.


Mungkin ini yang membuat Bu sri dan suaminya memanfaatkan peluang barang bekas menjadi barang yang mempunyai nilai ekonomis. Nama Lapaknya "RESVAN". Entah dari mana asal nama itu. Makanya saat ada kesempatan untuk survey ke lapak tersebut, saya cukup semangat karena selain lokasinya tidak jauh dari rumah dan tempatnya juga mudah di jangkau.



Lapak Resvan berlokasi di Jl. Antapani kamp. sukapura RT 01/06 kel antapani kulon kec. antapani Bandung

Pertama kalinya saya datang ke daerah ini dan langsung mendapatkan sambutan hangat dari Bu Sri pemilik lapak. Kedatangan saya membuatnya sedikit kaget karena jarang - jarang da orang yang datang mau wawancara. Suasana itu tidak berlangsung lama setelah saya bercerita maksud dan tujuan datang ke tempatnya. Bu Sri memang cukup ramah. Dimulailah cerita singkat Bu sri dalam mengelola lapaknya ini.

Menurut Bu sri lapaknya ini baru berdiri sekitar 1 tahunan, tepatnya Tahun 2014. Status tempat masih sewa. Meski tempatnya bersebelahan dengan lapak milik orang lain tidak membuat Bu Sri patah semangat, justru katanya bisa belajar dari lapak yang sudah lama berdiri. Di awali dengan di bantu 1 orang karyawan. kini Lapaknya sudah bisa memperkejakan 2 orang pegawai dan 2 pegawai borongan yang kerjanya ketika di butuhkan saja.jam operasional senin - sabtu ( 08.00 - 1700 wib )

Di lapaknya ini barang yang di terima sama rata - rata dengan di tempat lain.
Berikut daftar harga dan jenis material yang di terima
1. emberan                                = Rp 3200
2. mainan                                  = Rp 3000
3. plastik                                   = Rp 1100
4. duplex                                   = Rp 500
5. kardus                                   = Rp 1100
6. koran                                     = Rp 1500
7. arsip                                      = Rp 1500
8. almunium                              = Rp 8500
9. botol/pet                                = Rp 3000
10. gelas air mineral (kotor)     = Rp 4500
11. kresek                                  = Rp 700

botol plastik


  • Material yang di terima disini dalam kondisi sebagian rusak dan rusak. 
  • Sistem pengumpulan materinya dropping point dan bisa diambil
  • Sistem pemisahan materinya belum terpisah
Setelah hampir 30 menit saya berada di lapak milik Bu Sri. Akhirnya saya berpikir juga untuk memanfaatkan barang bekas di rumah atau menjualnya. Di akhir obrolan Bu Sri sedikit bercerita tentang suaminya yang dalam waktu dekat akan mengelola limbah pabrik di tempatnya bekerja supaya bisa di bawa ke lapaknya, Namun usahanya itu belum bisa di mulai karena perusahaan tempatnya bekerja minta surat keterangan usaha dan SIUP sebagai syarat pengajuan.

Semoga lapak RESVAN semakin maju dan Usahanya di lancarkan
   

BANDAR BARANG BEKAS TATU

Melihat tempat dengan tumpukan barang bekas dan terkesan jorok bagi sebagian orang mungkin tidak biasa. Namun tidak dengan Pak Bandi panggilan akrab beliau. Di tempatnya yang terletak di jalan Parakan saat Kota Bandung pemandangan tumpukan barang - barang bekas itu bukan masalah baginya. Saya kali ini berkesempatan mengunjungi lapak milik Pak Bandi. Saat itu hari senin pukul 15.00 wib sosok Pak bandi terlihat sedang sibuk melayani orang yang menjual barang bekas kepadanya.


Perasaan hati saya untuk melanjutkan kunjungannya ke lapak tersebut sedikit ragu, karena takutnya menggangu pekerjaannya yang sedang sibuk - sibuknya. Akhirnya saya memilih tetap masuk ke dalam lapaknya tapi dengan tidak menggangu pekerjaannya. Tujuan saya kesana untuk mewawancarai Pak Bandi selaku pemilik lapak.


Hal yang saya khawatirkan tidak terjadi, ternyata Pa Bandi menerima kedatangan saya dengan Ramah. Sosok Pak Bandi yang sehari harinya menggunakan kaca mata ini memang begitu ramah terhadap siapapun yang datang, termasuk ketika saya datang.Setelah mohon izin minta waktunya untuk mewawancarainya, Saya pun dia ajak untuk masuk kedalam rumahnya sekaligus kantornya.

Tampak Depan Lapak

Lokasinya terbilang besar untuk ukuran bandar barang bekas. Menurut Pak Bandi awalnya Lapaknya ini berdiri sejak Tahun 2005. Lapak ini lebih di kenal dengan sebutan TATU. Dengan di bantu oleh 8 orang karyawannya lapak ini masih bertahan hingga kini di tengah menjamurnya lapak - lapak serupa untuk daerah sekitar Parakan saat. Sekarang lapak ini telah memiliki 3 kendaraan pick up dan 1 truck sebagai alat pendukung usahanya. Jam operasional lapak setiap hari mulai 08.00 - 17.00 wib kecuali minggu tutup.

Berikut barang- barang yang di terima di lapak

Dus

kaleng minuman/ almunium

besi bekas
    Berikut Daftar Harga Per tanggal april 2015
        Nama barang                                     Satuan                                       Harga
1.     Plastik                                                   kg                                           Rp 2.500
2      Kertas                                                                                                   Rp 1.800
3      Besi                                                                                                      Rp 2.500
4      Dus                                                                                                       Rp 1.500
5      Botol Plastik                                                                                         Rp 4.000
6      Gelas plastik                                                                                         Rp 7.000
7      kuningan                                                                                               Rp 30.000

Di tempat ini Pa Bandi mempunyai mesin pencacah plastik sebagai alat dukung usahanya. Sedangkan pelayanan di lapaknya untuk penerimaan barang dengan sistem droping point dan bisa di ambil ke tempat. Rata - rata barang yang datang belum terpisah materialnya, sehingga itulah Pak Bandi memperkerjakan karyawannya untuk sortir barang.

Bagi masyarakat kota Bandung yang akan menjual Barang Bekasnya ke Lapak Tatu bisa datang langsung ke Jalan Parakan Saat Rt 05/11 kel.cisaranten endah kec. arcamanik. 

KREASI TEMPAT SAMPAH

Tempat sampah mungkin semua orang tahu dengan benda yang satu ini, dari anak kecil sampai usia muda atau tua. Keberadaanya sering di anggap masalah bagi sebagian orang karena tampilannya yang kurang sedap di pandang mata dan menimbulkan aroma juga yang tidak sedap. Mungkin itu hanya beberapa orang saja tidak suka dengan keberadaannya.

Sekarang benda ini menjadi paling di cari bagi kebanyakan orang karena sebagai media penyimpanan sementara hasil dari konsumsi banyak orang. Pentingnya benda sebagai penjaga estetika lingkungan sekitar. Sepertinya dimanapun itu kita pernah atau bahkan sering melihat Tempat sampah. Entah itu di mall, sekolah, kantor, tempat ibadah atau di pinggir jalan.


Inilah yang menjadi peluang bagi Kang Agung panggilan akrabnya. Beliau pemuda yang peduli lingkungan dengan melihat potensi usaha Bapaknya yang jualan barang bekas seperti gentong,drum, jerigen, dan penampungan air.

Pada 2011 : Berawal dari tugas kuliah membuat proposal business plan yang membuatnya bingung akhirnya dengan pertimbangan “berbeda” dengan yang lainnya maka dipilih bisnis tempat sampah, lalu diikutsertakan pada Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan dengan brand Clean n’Green.

Tempat sampah jadi proyek pertamanya yang akan di kerjakan. Dengan niat mengembangkan usaha sang Bapak. Kang Agung mulai 2012 mendirikan nama Cleansee sebagai pilihannya. Gudang Cleansee berlokasi di Jalan Rumah sakit kota bandung ( samping pom bensin).

Pada Tahun 2013 s/d 2014 : Seiring permintaan konsumen yang beragam maka cleansee menambah fokus bisnis dari hanya menjual tempat sampah menambah image bahwa Cleansee menjual juga pot pohon, tempat sampah, gentong, jerigen, drum, ember, penampungan air, torent. Serta membuka cabang di jalan A.H Nasution depan lapas sukamiskin lokasinya di pinggir jalan.

Tampak depan gudang cleansee
Inovasi menjadi hal pembeda usaha ini dengan yang lainnya. Tempat sampah yang di produksi ada yang dari kaleng bekas di sulap menjadi benda yang keren

Ini penampilan tempat sampah yang baru saja di produksi. kebetulan saat itu saya di beri kesempatan melihat hasil modifikasi kaleng bekas yang kini menjadi Tempat sampah. Hari itu Cleansee mendapat orderan dari PD Pasar Bermartabat untuk di tempatkan di seluruh pasar - pasar di Kota Bandung.
ada juga tempat sampah dengan kreasi yang lainnya, yuk lihat

Tempat sampah dari gentong


Kang Agung sebagai brand owner Cleansee Pada tahun 2015  Mendirikan Badan Usaha CV. Putra Jaya abadi sebagai “Payung” usaha Brand Cleansee. Dengan di buatkannya perusahaan yang telah berbadan hukum akan semakin mendorong Cleansee menjadi inovator di bidang barang bekas.
Cleansee sendiri mempunyai tag line Go Cleansee Good Area.


Kini Cleansee mempunyai 2 gudang utama yang berlokasi di jalan Rumah sakit dan jalan A.H. Nasution. Photo di paling atas itu tempat yang waktu itu saya kunjungi atas permintaan kang Agung agar Tempatnya di masukan pada Peta Bebas sampah id. Tempat ini buka setiap hari dari jam 07.00 - 17.00 wib dan dikelola langsung oleh kang Agung dan di bantu 1 orang pegawainya. Meskipun Gudangnya tidak seluas seperti di Gudang cleansee yang di Jalan rumah sakit tapi tempat ini cukup komplit menyediakan barang jualannya. Selain dengan membuka Gudang langsung cleansee juga memasarkan Produknya melalui website miliknya dengan nama http://cleansee.web.id/

Semakin jelas terbukti semua barang bekas bisa di manfaatkan dan menghasilkan asal kita mau berkreasi, berinovasi.

Semoga Cerita saya kali ini bermanfaat dan menginspirasi.
 

Senin, 04 Mei 2015

MERAUP UNTUNG DARI BARANG BEKAS

Asal mau.......
Berinovasi
Berani


Mungkin itu sedikit motivasi buat saya. Kata siapa barang bekas itu ga berharga...?
Sudah banyak orang tahu Tren barang bekas itu sudah  menjamur dimana mana, contohnya saja di kota Bandung entah berapa banyak yang jualan barang bekas mulai dari pakaian, barang antik, barang kuno dan perabotan rumah tangga.

Tapi dari kebanyakan itu jarang sekali yang melirik usaha seperti barang bekas pakai ulang dan di modifikasi lagi istilahnya. Biasanya di pinggiran jalan banyak yang jualan gentong bekas, ember,drum, jerigen.Tapi sedikit yang bisa memanfaatkan itu jadi barang bernilai tinggi.


Cleansee nama yang cukup menarik. Sebelumnya saya tahu brand ini lewat twitter, inilah Salah Satu yang membuat  beda brand ini dengan penjual barang bekas lainnya.

Awalnya 2011 : Berawal dari tugas kuliah membuat proposal business plan yang membingungkan akhirnya dengan pertimbangan “berbeda” dengan yang lainnya maka dipilih bisnis tempat sampah, lalu diikutsertakan pada Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan dengan brand Clean n’Green.
2012 : Dengan pertimbangan citra Brand dan perubahan Team maka berubah nama menjadi Cleansee
2013 s/d 2014 : Seiring permintaan konsumen yang beragam maka cleansee menambah fokus bisnis dari hanya menjual tempat sampah menambah image bahwa Cleansee menjual juga pot pohon, tempat sampah, gentong, jerigen, drum, ember, penampungan air, torent.
2015 : Mendirikan Badan Usaha CV. Putra Jaya abadi sebagai “Payung” usaha Brand Cleansee

Itulah sejarah singkat cleansee. Senin 27 april 2015 untuk pertama kalinya saya akan berkunjung ke tempat ini. Begitu sampai di Gudang cleansee yang berlokasi di Jl. Rumah sakit no 121 RT 05/06 kel. sukamulya kec. cinambo. Saya bertemu seorang Bapak di depan Gerbang, tanpa berpikir panjang saya menanyakan lokasi gudang cleansee dan ternyata Bapak itu salah satu pegawai di Gudang.
Pintu Gerbang cleansee
  
Sebenarnya tanpa harus bertanya juga sudah terlihat tumpukan drum, gentong di depan pintu itu. Namun karena untuk memastikan saya inisiatif untuk bertanya. Diantarlah saya ke dalam untuk bertemu pemilik gudang cleansee seorang bapak tampak sedang santai. ketika akan di ajak wawancara bapak itu memanggil anaknya yang bernama kang Ruly agar menggantikannya karena sang Bapak mau Pergi.

Akhirnya saya membuka obrolan santai dengan Kang Ruly, setelah hampir selesai datang lagi anak muda masuk ke Gudang, lalu saya di kenalkan kepadanya. Ternyata beliau Kang agung brand Owner dari cleansee. kang Ruly meminta kepada agung untuk melanjutkan obrolan tadi.

Obrolan dengan kang Agung cukup menarik karena sama - sama ada ketertarikan pada isu lingkungan. Sekarang kang Agung stand by di Gudang yang di jalan A.H Nasution sesekali saja datang ke Gudang ini
ini beberapa produk yang di jual di cleansee
Tempat Sampah
drum dan penampungan air
selain itu masih banyak produk yang di keluarkan cleansee di antaranya lihat http://cleansee.web.id/produk/

Dari penjualan barang bekas ini sudah terlihat kemajuan yang di capai cleansee mulai membangun brand dan sekarang orderan dari instansi swasta maupun pemerintah sudah menjadi langganan.
Sudah terbayang berapa keuntungan yang di dapat cleansee bukankah sangat menguntungkan usaha ini.

Hari sudah mulai sore saatnya untuk berpamitan, di sela pamitan kang Agung menawarkan kepada saya untuk datang ke tempat yang satunya lagi cleansee di jl A.H Nasution. Saya putuskan untuk datang besok siang.
http://cleansee.web.id/

KERAJINAN DARI BUNGKUS ROKOK YANG GO INTERNASIONAL

Kamis Berlalu

Hari jum'at pun tiba, mungkin berkah hari jum'at bagi saya kali ini di antaranya akan bertemu Bapak Enang pemilik work shop Sartika Kreasindo. Sebelumnya saya sempat kemarin hari kamis mengunjungi rumah sekaligus work shop miliknya, namun Bapak Enang sedang tidak ada di tempat dan hanya ada anak serta istrinya ( Ibu Lidia ) yang sedang sakit. Supaya tidak menggangu Bu lidia yang sedang sakit saya putuskan untuk pulang dan akan menemui Pak enang esok harinya.

Berawal dari informasi searching di google saya mulai tahu tempat ini.
Waktu itu suasana bumi panyileukan tampak ramai tepatnya jam 12. 45 wib, maklum orang - orang baru pulang sholat jum'at. Tepat jam 13.00 saya pergi dari masjid untuk segera bertemu Bapak Enang. Rumahnya tidak jauh dari tempat saya sholat jum'at tadi.

Sartika Kreasindo
Selamat datang di workshop Sartika Kreasindo. Itulah sambutan yang bakal di ucapkan sang pemilik Rumah. Siang itu Bapak Enang nampak sedang makan siang di dalam rumahnya ditemani istri serta anaknya. Benar saja sambutan penuh hangat begitu bertemu beliau. Bapak Enang menyuruh saya untuk duduk di workshopnya sambil menunggu beres makan dan ganti pakaian.

Awal cerita....
Dari ketidaksengajaan seni melipat bungkus rokok menjadi kerajinan yang di pamerkan saat reuni Teman SMAnya Tahun 2011 di banten akan membuat Bu lidia di kenal luas. Hasil dari Belajar sepintas pada Temannya yang di medan kini Bu lidia dan Pak Enang sudah bisa membuat sebuah kerajinan bernilai seni tinggi. Melihat peminat kerajinan ini sangat besar kedua Pasangan suami istri ini mencoba menekuni keahlian barunya. Untuk bisa menyatukan hasil lipatan agar kuat dan kokoh supaya bisa di bentuk menjadi hiasan Pak Enang butuh waktu 2 bulan. Pada awal 2012 lah baru mulai usahanya ini menemukan hasil.

Suami istri ini sangat menekuni usahanya ini. Dimulai saat memberanikan diri mengikuti pameran di sukabumi dan mendapat apresiasi yang cukup tinggi Pak Enang dan Bu lidia sering mengikuti pameran ke pameran untuk mempromosikan hasil karyanya.

Tibalah berita baik datang. PT Djarum Kudus memberikan kabar baik akan membantu pengembangan usahanya seperti bahan baku bungkus rokok yang akan di pasok langsung serta pembangunan workshop di Rumahnya. Dengan di bangunnya workshop ukuran 3 x 3 ini membuat pasangan ini tambah semangat untuk berkarya lewat lipatan bungkus rokok.

Lihat yuk hasil kreasinya
Pas bunga Hias


Miniatur sepeda


Lampu Hias

Dari hasil kerajinan ini namanya semakin di kenal,. Kini workshop tersebut di beri nama Sartika Kreasindo.Bahkan sekarang Pak Enang sering di panggil oleh instansi pemerintah maupun swasta untuk berbagi ilmu keterampilan yang dimilikinya.

Cerita hari itu tampak asyik. Sambil ngobrol - ngobrol santai Pa Enang sedikit memperagakan cara teknik dasar melipat bungkus rokok menjadi sebuah kerajinan. Karyanya ini sudah sampai ke negara asia dan eropa. Bahkan sempat ada orang jerman yang langsung datang ke workshopnya. beliau bercerita juga awal mula karyanya di kenal oleh orang luar negeri karena ada Anaknya yang menjadi Guide di Bali. Anaknya juga membantu untuk mempromosikan produknya. "anak saya juga sekarang lagi di jerman, bulan juni mau pulang kata Pak Enang."

Produk yang di hasilkan Sartika Kreasindo di antaranya:
Guci
Pot bunga
Tempat pensil
Hantaran
Tas kulit
Tempat  tisu
Pigura
Lampu kamar

Bagi yang ingin belajar kerajinan dari bungkus rokok. Beliau sangat terbuka lebar
alamat sartika kreasindo
komp.bumi panyileukan G4 NO.23 kel.cipadung kidul kec. panyileukan
BANDUNG






BANK SAMPAH RESIK

Memulai untuk bersih
Memulai untuk teratur
Memulai untuk rapih

Bahasan masalah sampah di negeri ini tidak ada habisnya. Isu lingkungan menjadi topik utama kalo sudah berbicara tentang sampah, tapi bukan hanya di negeri ini di belahan dunia sana pun mengalami hal yang sama. Berbagai solusi di cari untuk mengatasi masalah yang satu ini.

Banyak yang membandingkan antara penanganan sampah di negara saya dan di luar sana,cenderung memandang rendah terhadap penanganan di negeri sendiri. Tapi saya tetap optimis karena masih banyak gerakan gerakan yang akan menyelamatkan negeri ini. Memang butuh proses yang panjang untuk yang satu ini. Upaya pemerintah ada, Gerakan kebaikan dari masyarakat pun ada.

Salah satunya Bank Sampah. Namanya mulai familiar di tengah masyarakat perkotaan dengan kepadatan penduduk yang begitu tinggi. Sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat dengan hadirnya Bank Sampah, di sudut kota Bandung tepatnya di jalan babakan sari 1 no 64 Kiaracondong berdiri Bank sampah yang di Beri nama Bank Sampah " RESIK"

Berawal dari hanya sebuah Tps bagi warga kelurahan Babakan Sari sekarang tempat ini menjadi TPS Terpadu dengan di dukung teknologi Biodegester dan Fasilitas yang cukup mendukung. Kawasan Tps terpadu ini salah satunya Hadir Bank Sampah Resik berkat kerjasama dari PD kebersihan, Pemkot bandung, masyarakat sekitar dan instansi swasta.

Berusaha merubah tampilannya dengan wajah baru Tempat ini sekarang cukup terlihat Menari seperti namanya RESIK

Tampak depan Bank Sampah RESIK
di resmikan pada akhir 2014 oleh bapak walikota Bandung
Dulunya tempat ini terkesan kumuh, kebetulan rumah saya tidak jauh dari situ dan memang menjadi tempat pembuangan sementara sampah di rumah saya juga. Dengan tampilan yang sekarang tempat ini mulai menarik masyarakat untuk berkunjung dan berkegiatan. Salah satunya dengan program berkebun dan menyalurkan barangbekas ato sampahnya ke Bank sampah. Sekarang anggotanya sudah mencapai 1430 anggota. Karena persyaratan untuk bergabung menjadi nasabah cukup mudah hanya membawa ktp.

Kawasan ini di kelola langsung oleh PD Kebersihan Kota bandung
Tujuan dari Bank sampah itu sendiri untuk membantu menangani pengolahan sampah. selain itu juga untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapih, dan bersih.
Manfaat bank sampah
1. Membuat lingkungan lebih bersih
2. Menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan
3. Membuat sampah jadi barang ekonomis
4. Menambah penghasilan masyarakat

Beberapa barang yang di terima di Bank sampah Resik diantaranya:
kresek
kardus
plastik
emberan
kaleng
btol beling
botol plastik
gelas air mineral

Kerennya di sini ada hasil kerajinan dari Darma Wanita contohnya seperti ini

miniatur perahu dari stearofoam

hiasan kembang dari koran dan bungkus sachetan
Bagi masyarakat yang tertarik untuk bergabung menjadi bisa datang langsung ke alamat
jalan babakan sari 1 no 64 kel. babakan sari kec. kiaracondong
jam operasional senin - sabtu ( 08.30 - 14.00 )


BANK SAMPAH SEHATI

Sehati atau satu hati
semangat yang bersatu


Cuaca kota Bandung di jumat pagi ini cukup sejuk.Suasana jalanan sudah mulai ramai dengan berseliwerannya kendaraan di mana mana.Dulu kota ini begitu menarik perhatian banyak orang karena keelokan dan kekhasan daerahnya.Begitu banyak julukan untuk kota ini, tapi apakah untuk saat ini nama besar itu masih ada...........


Saatnya memulai aktifitas. Tempat yang bakal saya kunjungi hari ini yaitu Bank Sampah Sehati, dari namanya saja sudah terbayang bakal ada kisah menarik yang bakal saya dapat ketika sesampainya disana.

Sebelum ke Topik utama saya ingin bercerita dulu awal mula menemukan tempat yang satu ini.Berawal dari informasi dari teman yang bernama Rifaldy. Beliau teman kerja saya semasa masih di KPU. Dia juga alumni salah satu universitas negeri di kota Bandung. Pernah mengunjungi tempat yang satu ini menjadi pengalaman menarik baginya, semasa kuliah aktif di organisasi lingkungan mengantarkannya bisa tahu tempat tempat yang berhubungan dengan aktifitas keorganisasiaanya.


Bercerita banyak hal ke saya tentang isu lingkungan membuat diri ini semakin terpacu dan ingin terjun bebas rasanya merasakan aktif sebagai pecinta lingkungan. Singkat cerita saya menanyakan tempat tempat yang rekomended untuk bisa saya datangi sebagai bahan survey. Nama yang pertama muncul saat itu  adalah "Bank Sampah Pa Yoyo" yang terletak di bandung timur. Dia hanya memberitahu nama tempatnya dan alamat seadanya, maklum sudah lupa katanya.


Tempat ini beliau angkat karena dengan segudang prestasi dan juga jadi tempat para mahasiswa dan masyarakat umum untuk belajar penanganan sampah dengan skala RW.
Tentunya hati saya semakin semangat untuk segera pergi ketempat itu, Untuk menuju tempatnya cukup mudah tapi butuh perjalanan yang panjang karena harus menyusuri jalan soekarno hatta yang terbilang panjang, lumayan sedikit jauh tapi tidak menyurutkan saya untuk bisa sampai disana.


Singkat cerita sampailah saya di titik survey pertama di hari jum'at ini.
kesan pemukiman yang asri pertama dalam benak ini begitu sampai

Tampak depan Bank Sampah Sehati

Pintu masuk


Sudah kebayangkan gimana kalo masuk, sekarang saya bakal cerita singkat awal berdirinya BANK SAMPAH SEHATI
Pengelolaan Bank sampah "SEHATI" berawal dari keikutsertaan RW 09 kel. cipadung kidul kec. panyileukan dalam program Bandung Green and Clean Tingkat Kota bandung pada Tahun 2010.
berkat kerja keras dari pengurus dan warga sekitar, maka pada tanggal 11 september 2011 di resmikanlah bank sampah " SEHATI ", setelah mendapatkan bantuan berupa Gedung Bank Sampah dari Yayasan Bank Danamon Peduli.


Pada Tahun 2015 ini jumlah nasabah yang bergabung sudah mencapai 120 orang.
produk Bank Sampah Sehati
1. Simpanan/ tabungan
2. Pinjaman
3. Pinjam uang bayar dengan sampah

Beberapa hasil daur ulang dan kerajinan di Bank Sampah Sehati

Tempat Sampah dari Tutup botol bekas








Tas belanja dari bekas gelas plastik minuman

Tempat tisu dari koran
Sebenarnya masih banyak lagi produk yang di hasilkan dari tangan kreatif ibu ibu disana. barang yang di terima di bank sampah sehati diantaranya :
gelas air mineral
botol air mineral
koran
dus
duplex
besi
almunium
arsip
Pengelolaan di bank sampah ini sudah mempunyai susunan pengurus dan memang mayoritas ibu ibu kecuali sang penanggung jawab Bapak Yoyo sekaligus Ketua Rw 09. Nah sekarang baru tahu kan ternyata bapak Yoyo ini selaku penanggung jawab bukan nama bank sampah yang di katakan teman saya sebelumnya. kalo pingin lebih jelasnya tempat ini berada di samping gedung fasum RW 09 Bumi Panyileukan P7 no. 9A
Hari dan jam operasionalnya : selasa, jum'at,minggu jam 08.00 - 11.00 wib
Nah kenapa jam operasionalnya terbatas karena pengelola bank sampah rata - rata ibu ibu yang mempunyai kesibukan masing - masing. Kerennya juga semuanya secara sukarela dalam mengelolanya. Tunggu apalagi ayo salurkan barang tidak terpakai ato  barang bekas ke bank sampah.semoga bermanfaat
Hatur Nuhun