Kamis, 25 Juni 2015

DULU BENGKEL, SEKARANG LAPAK BARANG BEKAS

Jatira


Sudah berapa banyak Lapak yang berdiri di Kota Bandung. Usaha ini memang sangat menggiurkan bagi sebagian orang. Bermodalkan berani kotor dan tidak gengsi melakukannya bisa memulai usaha ini. Lapak yang biasa di sebut tempat penampungan barang bekas yang ukurannya masih kecil menjadi pilihan bagi orang orang yang masih mempunyai keterbatasan modal.

Kadang untuk membangun sebuah lapak kecil pun tidak sedikit uang yang di keluarkan. Keberanian dan kerja keras juga di butuhkan dalam setiap usaha apapun. Sudah berapa banyak yang tadinya hanya pemulung dan akhirnya menjadi pemilik lapak atau bandar besar.


Saya kali ini bertemu dengan Pa Tono pemilik Lapak di jalan jatira. memang beliau bukan pemulung awalnya, hanya keberaniannya menutup bengkel miliknya dan menjadikan sebuah lapak patut di acungi jempol. Berawal dari nol kembali untuk membangun usahanya ini. Keuntungan yang besar yang selalu terdengar jika mempunyai lapak rongsok ini. Padahal jalan Pa Tono membangun lapak tidak mudah. Meski belum mempunyai pengalaman di bidang yang sekarang di jalaninya tidak membuat dirinya putus asa.

Awal tahun 2006 usahanya ini di mulai. Merubah bengkelnya menjadi lapak barang bekas beliau lakukan di tanah yang statusnya milik Pemkot Bandung. Tepatnya di Jalan Jatinegara RT03/02 Kel. kebon waru Kec. Batununggal. Sadar akan lahannya bukan miliknya beliau pasrah jika sewaktu waktu harus ikhlas pindah ke tempat lain.

Tampak depan lapak Pak Tono


Kemajuan Lapak Pak Tono mulai terlihat oleh beberapa tetangga di sekitarnya. Misalkan dengan adanya mobil pick up untuk angkut barang bekas dan lapaknya yang selalu ramai.Tempat yang kini sudah mulai tertata dimana adanya ruangan khusus untuk pemisahan antara penyimpanan besi bekas dan plastik bekas. Adanya pegawai menjadikan pekerjaan Pak Tono mulai agak santai, tidak seperti ketika awal merintis usahanya.

Sistem pengumpulan materi di lapak miliknya hanya menerima barang yang datang dari penjual. Karena untuk menggunakan sistem jemput bola masih terkendala dengan jumlah pegawai yang hanya ada 2 orang. Biasanya pegawai Pak Tono ada yang di beri tugas memilah barang bekas dan mengantar barang ke bandar.
Daftar Harga dan Jenis barang di Lapak milik Pa Tono
Besi A5 Rp 2500/kg
Alumunium Rp 14.000/kg
kuningan Rp.37.000/kg
Tembaga Rp.60.000
Dus Rp. 1500
gelas plastik air mineral bersih Rp. 7000/kg dan kotor Rp.3500
Koran Rp.1800
Kertas arsip 2000/kg

Distribusi barang bekas dari lapak milik Pa Tono akan di kirim ke bandar besar, kalau plastik di kirim ke bandar besar warso.ini saya tunjukan kondisi dan beberapa barang bekas yang di tampung di tempatnya.

botol plastik hasil dari sortiran


Kegiatan pegawai lapak

Emberan yang telah di bersihkan
  
Di tahun 2015 ini lapak Pak tono tepatnya sudah berjalan sekitar 9 tahun.Lapak yang buka setiap harinya ini buka mulai pukul 08.00 - 17.00 wib.
Sekarang Lapak ini sudah tinggal menuai hasilnya buah dari kerja keras Pak Tono dan Pegawainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar