Namanya juga sampah,Mungkin ini salah satu nama yang paling terkenal di seantero bumi ini. Negara maju atau negara tertinggalkan pun mengenal dengan istilah ini. Keberadaannya yang selalu di sepelekan oleh sebagian orang, ternyata membawa dampak buruk jika di biarkan.Dampak yang akan di rasakan cukup besar bagi kelangsungan penduduk bumi. Semakin hari namanya terus ada dimana mana, keberadaannya pun semakin nyata.
Zaman yang semakin berkembang tidak membuat namanya hilang di muka bumi. Kemajuan teknologi pun belum bisa mengatasi masalah ini. Seiring dengan gaya hidup yang semakin praktis dan teknologi semakin maju, ternyata menjadi salah satu penyebab banyaknya sampah di bumi. Gaya hidup yang ingin serba praktis membuat orang malas dengan sesuatu yang memberatkan, contohnya saja ketika berbelanja ke pasar atau ke warung, sudah jelas kita bakal memproduksi sampah sadar atau tidak sadar. Padahal jika ingin sedikit saja berusaha untuk membawa Tas belanja sendiri, paling tidak bisa mengurangi produksi sampah kita. Cap yang di berikan biasanya kesan jijik untuk sampah itu sendiri, membuat banyak orang malas jika harus berhubungan dengan yang namanya sampah.
Sekarang nampaknya kita boleh sedikit mempunyai harapan, lambat laun ternyata sudah banyak gerakan ataupun individu yang mulai peduli terhadap permasalahan sampah ini. Mulai dengan gerakan yang sederhana sampai menciptakan teknologi canggih untuk mengatasi masalah sampah, kini sudah banyak hadir dimana mana. Tapi apapun itu teknologinya tanpa di ikuti kesadaran warga hasilnya tidak akan bisa cepat merubah dari keadaan.
Hadirnya Bank sampah di negeri ini, menimbulkan secerca harapan bagi kita semua. Sekarang Bank sampah sudah menyebar sampai ke penjuru negeri. Salah satunya yang ada di pemukiman padat penduduk di Kota Bandung. Namanya Bank sampah Bibilintik. Satu dari sekian banyak bank sampah yang berdiri saat ini. Berada di Jalan ahmad yani, Gang samsi v RT 03/07 Kel. Kebon waru Kec. Batununggal. Pemukiman padat penduduk ini mempunyai masalah dengan namanya sampah, masih sama seperti kebanyakan tempat lainnya.
Berawal dari datangnya perwakilan dari Daun kelapa cares ke tempat ini, dengan tujuan menawarkan program penghijauan dan Bank sampah bagi warga Gang samsi. Sebelumnya pun ada beberapa warga juga yang punya rencana program pengolahan sampah di wilayahnya. Bukan sesuatu yang kebetulan, hadirnya Daun kelapa cares sebagai Yayasan yang kan membantu mewujudkan hadirnya bank sampah di wilayah ini. Sambutan positif dari warga dengan rencana berdirinya bank sampah terus berdatangan. Persiapan yang di lakukan oleh Jajaran pengurus Rw dan daun kelapa cares berbentuk sosialisai yang di lakukan selama 2 bulan. sekarang selain warga RW 07, intansi yang menawarkan untuk menjadi anggota bank sampah datang dari lapas kebon waru dan puskesmas ibrahim adjie. Meskipun sosialisasi yang di lakukan belum maksimal, tapi keikutsertaan warga sudah mulai terlihat. Beberapa diantaranya keterlibatannya di kepengurusan bank sampah. Berjumlah 8 orang yang terdiri dari karangtaruna , Pkk,pengurus RW, dkm dan hansip.
Akhirnya bank sampah bibilintik resmi di didirikan Januari 2015, dengan nasabah sementara 75 orang. Selama 5 bulan Daun kelapa cares akan terus menjadi pendamping di Bank sampah bibilintik.
Peresmian bank Sampah Bibilintik |
Bertempat di ruang serbaguna RW 07 untuk sementara.
Tampak depan Bank sampah Bibilintik |
Berada di pemukiman padat penduduk dengan status lahan sebagian besar bukan hak milik ini yang membuat pengurus bank sampah berharap adanya perhatian dari semua pihak yang bisa membantu untuk mencarikan tempat yang status lahannya hak milik. Supaya keberadaan bank sampah ini bisa terus ada di tengah masyarakat. Inilah beberapa contoh sampah yang di terima di Bank sampah Bibilintik
Pengumpulan bank sampah di sini biasanya pada waktu hari minggu mulai pukul 13.00 - 17.00 wib.Untuk sistem pengambilan tabungan Bank sampah Bibilintik mempunyai program pencairan tabungan 1 tahun sekali atau setlah hari raya idul fitri. Tapi jika ada warga yang membutuhkan uang nya bisa di ambil kapan saja. Distribusi sampah ini nantinya akan di jual ke bandar rongsok dan sebagian di jadikan kerajinan tangan. Kini Bank sampah Bibilintik sudah mulai di kenal masyarakat luas.