Senin, 16 Februari 2015

lapak barang bekas di kampung lio


Jumat , 13 februari 2015
Kampung lio, Bandung
Cuaca cerah sedang mampir di kota bandung, tepatnya pukul 13.45 wib. Jalanan di sekitar kali cipamokolan masih tampak normal , bahkan bisa di bilang sepi.warga melakukan aktifitas di rumahnya masing masing, tapi ada hal yang berbeda di sekitar  kali cipamokolan yang saat ini baru saya datangi berjejer lapak barang bekas mulai dari yang kecil biasa biasa saja sampai lapak besar, bisa di bilang Bandar barang bekas. Hilir mudik mobil bak di penuhi tumpukan barang bekas menjadi pemandangan yang sudah biasa di daerah ini.
Kali cipamokolan yang membentang ,dengan warna air berwarna cokelat.dengan tenangnya air mengalir menjadi teman untuk melepas pengat sejenak sebelum melanjutkan aktifitas sebagai detektif bebas sampah.target selanjutnya menemui bapak fahmi pemilik lapak kecil di daerah kampong lio ini. Tanpa harus mencari lama atau bertanya ke orang sekitar , tempat tersebut mudah di temukan karena deretan rumah di sana terpampang alamat yang lengkap di tiap depan pintu masuk rumah warga sekitar.
ini tempat milik bapak fahmi
alamat jl.kali cipamokolan , kampung lio Rt06 Rw 01 kel.cipamokolan kec. rancasari
photo tampak depan



Tampak seorang ibu sedang bekerja di temani anaknya yang masih kecil , seorang nenek penuh semangat sedang memilah sampah plastik.hanya mereka bertiga yang berada di lapak kecil milik bapak fahmi.sang empunya sedang dinas , namun itu tidak menyurutkan semangat saya untuk memperoleh data yang valid dari mereka. Ternyata nenek dan ibu tersebut pekerja di lapak kecil yang menghadap kali cipamokolan.
Mulailah saya berkenalan dengannya, mereka tidak cangung dengan kehadiran saya.untuk memperoleh data yang baik.saya pikir harus bertanya kepada orang yang lebih tua, mungkin beliau telah lama bekerja di sana.namun dengan rendah hati nenek tua itu sedikit malu untuk memulai obrolan. Jadi saat itu saya mulai berbincang bincang dengan ibu endah, meski tidak terlalu tahu dengan operasional keseluruhan tempatnya ia bekerja. Namun bu endah cukup memberikan informasi yang saya butuhkan. Di tempat ini menurut informasi bu endah menampung barang bekas seperti gelas air mineral, dus, kertas , koran, kantong kresek, kaleng, besi, alumunium, tali soko.ini contoh barang yang di tampung oleh lapak milik pa fahmi

sayangnya beliau tidak ada yang memberi informasi harga di  lapak, menurutnya kalo harga yang tahu cuman bapak fahmi.pekerja di sini hanya memilah dan memisahkan barang .ya sudah saya lanjut ke pertanyaan lainnya.ouh iyah Status tanah yang di tempatinya sudah milik pribadi sebelumnya ngontrak.
Karena di lapak itu hanya mereka berdua yang bekerja, jadi beban kerja lebih berat di lihat dari kesibukan mereka beraktifitas.menurutnya pekerja di lapaknya itu dulu banyak, sekarang  tinggal mereka berdua yang masih bertahan.dengan waktu operasional lapak dari 07.30-18.00 wib sudah terlihat jam kerja mereka lumayan padat.
Barang yang datang ke tempat ini dengan keadaan sudah terpisah , karena rata rata orang yang menjual barangnya sudah memilahnya sebelum di bawa ke lapak.
Sebelum pergi ke tujuan selanjutnya, saya meminta izin untuk mengambil gambar keadaan lapak dan gambar tampak depan. Ada yang  lucu ketika saya mengambil gambar tampak depan lapak, anak anak yang sedang bermain di pinggiran kali sedikit bercanda melarang saya untuk mengambil gambar di tempat itu.alasannya katanya adaan, ahh bsaya ga pedulikan itu mungkin itu hanya candaan anak anak. Lagian saya ga mengerti kata kata yang anak itu bilang hehe.
Sekian dulu cerita saya tentang lapak di lio, semoga semakin banyak orang yang bijak dalam mengelola sampah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar